BeritaUnggulan

Beri Wawasan BK Tentang Bimbingan dan Konseling

Sidogiri.net – Malam Jumat (20/12) pengurus Lembaga Psikologi dan Bimbingan Konseling (LPBK) mengadakan pelatihan untuk seluruh anggota Bimbingan Konseling (BK). Pelatihan ini bertujuan memberi wawasan para anggota BK mengenai ilmu bimbingan dan konseling. Pelatihan bertempat di ruang Auditorium Lt. II dengan menghadirkan kepala LPBK, Mas M. Syamsul Arifin Munawwir, M.Psi, M.H, Psikolog sebagai narasumber.

Awalnya pelatihan akan ditempatkan di gedung Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS). Namun, karena faktor PPKM serta ada himbauan dari Ust. Saifulloh Naji, Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri maka pelatihan diletakkan di ruang Auditorium. Narasumber pun awalnya akan mendatangkan 2 orang, satu dari dalam dan satu dari luar, tetapi karena faktor di atas maka rencana tersebut pun diurungkan.

Acara ini dibagi menjadi dua tahapan, tahap pertama pada malam Jumat (20/12), tahap kedua pada Jumat pagi (20/12). Di acara ini para anggota BK mendapat materi Buku Panduan Bimbingan Konseling yang disusun langsung oleh Mas M. Syamsul Arifin Munawwir, M.Psi, M.H, Psikolog.

Di tahap pertama, para peserta diberi wawasan seputar asesmen (mencari akar masalah) dan diagnosis masalah, meliputi cara observasi klien, wawancara dan bagaimana mendiagnosa problem yang dialami oleh klien. Barulah pada tahap kedua para anggota BK diajari bagaimana melakukan intervensi (campur tangan) untuk menyelesaikan masalah yang ada pada klien.

Mas. Syamsul menjelaskan, di antara hal penting dalam konseling ialah mengetahui kebenaran masalah konseli (yang diberi konseling).

“BK harus mengetahui kebenaran dari masalah si klien melalui observasi dan wawancara,” ujar Mas. Syamsul menerangkan.

Pria yang juga aktif mengajar di MMU Aliyah ini menambahkan bahwa seorang BK harus mencari akar masalah dari konseli, semisal mencari akar masalah konseli yang sering alpa sekolah.

Mas. Syamsul di depan anggota BK

“LPBK ini bukan hanya mengatasi anak nakal, tetapi juga sebagai tempat curhat santri. Masalah seperti tidak bisa mengatur diri, tidak kerasan dan hal seputar IQ bisa juga disampaikan ke lembaga ini,” tutur Mas. Syamsul kepada para anggota. Masalah seputar tidak kerasan, mental, IQ, sering melanggar dan tidak sekolah ini akan mendapat penanganan dari BK.

Harapan dari pengurus LPBK setelah pelatihan ialah kedepannya para BK bisa membimbing dan mengatasi para santri yang bermasalah. Supaya mereka bisa menjadi santri ‘Ibadillah ash-Shalihin, sebagaimana harapan Masyayikh Sidogiri.

Penulis: Iwanulkhoir

Editor: Moh Kanzul Hikam

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *