Non-Katagori

Bepergian setelah Fajar

a. Deskripsi Masalah

Musafir yang bepergian setelah fajar, dia tetap berkewajiban melaksanakan salat Jumat.

b. Pertanyaan

Adakah pendapat ulama Syafiiyah yang memperboleh-kan bepergian setelah fajar pada hari Jumat, untuk tidak  mengerjakan salat Jumat?

c. Jawaban

Ada, yaitu menurut Qaul Qadîm.

d. Rujukan

(وَقَبْلَ الزَّوَالِ) وَأَوَّلُهُ الفَجْرُ (كَبَعْدِهِ فِي) الحُرْمَةِ فِي (الجَدِيْدِ) فَإِنْ أَمْكَنَهُ الجُمْعَةُ فِي مَقْصِدِهِ أَوْ طَرِيْقِهِ أَوْ تَضَرَّرَ فِي تَخَلُّفِهِ عَنِ الرُّفْقَةِ جَازَ وَإِلاَّ فَلاَ وَالقَدِيْمُ وَنَصَّ عَلَيْهِ فِي رِوَايَةِ حَرْمَلَةَ مِنَ الجَدِيْدِ أَنَّهُ يَجُوْزُ لِأَنَّهُ لَمْ يَدْخُلْ وَقْتُ الوُجُوْبِ وَهُوَ الزَوَالُ اهـ (مغني المحتاج, 1/278).

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *