BeritaUnggulan

Humor Ulama Salaf, Humor Santun dan Tidak Berlebihan

Pimpinan Pusat Ikatan Santri Sidogiri (PP-ISS) kembali menggelar acara Majelis Milenial. Kali ini, dengan tajuk “Humor Santri, Humor Ulama Salaf”, sukses digelar pada Jumat siang (08/09). Acara yang memang menjadi agenda tahunan, tiga kali dalam setahun.

Acara yang di-handle oleh kru Buletin Nasyith ini ditempatkan di aula Gedung Sidogiri Corp Lt. III, dan terbuka untuk umum, semua tingkatan di PPS. Buletin Nasyith merupakan media dengan bahasa khas milenial yang berada di garis koordinasi Wakil IV PP-ISS.

Nasyith menghadirkan Ust. Maliji Ismail, sebagai narasumber. Pria yang dikenal sosok humoris ini menjelaskan bahwa humor itu perlu, karena humor memiliki peran penting dalam menghibur diri dan meringankan beban pikiran. Bahkan, dalam sejarah, shahabat Rasulullah ﷺ juga ada yang humoris, seperti shahabat Nu’man R.A yang berhasil membuat Baginda Nabi Muhammad ﷺ tersenyum.

Namun, staf pengajar MMU Aliyah ini menegaskan dalam bercanda tidak boleh ada unsur dusta, menghina, atau semacamnya. “Karena kalau humor itu berlebihan maka akan naik menjadi sukhriyah (pelecehan), atau bahkan sabbu (pisuhan), yang mana keduanya sangat dilarang dalam syariat,” terang pria kelahiran Sampang Madura ini.

“Juga, syariat memberikan batasan-batasan tertentu ketika tertawa, seperti tidak boleh terbahak-bahak,” tutup beliau.

Pemberian cenderamata kepada narasumber dan moderator oleh crew Buletin Nasyith

Selepas acara, Ketua Direksi Buletin Nasyith sekaligus Ketua Event, Abdul Muhit Rofiqiy, menyampaikan tujuan acara ini agar kawan-kawan santri tidak salah paham terhadap arti humor dalam Islam. Karena terkadang, banyak yang memiliki pandangan negatif terhadap tertawa dalam konteks syariat, padahal sebenarnya Islam memberikan ruang positif bagi humor dalam syariat.

Penulis: Muhit Rofiqiy
Editor: Muhammad Ilyas

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *