Sebanyak 20 kapten tim dari setiap daerah pemukiman santri Pondok Pesantren Sidogiri hadir untuk mengikuti proses drawing pembagian grup Liga Sidogiri. Drawing liga Santri ini dilangsungkan di ruang auditorium Sekretariat PPS pada pukul 09.00 Wis, Selasa (12/09).
Setelah Sidogiri Cup sukses digelar Agustus, kini Liga Sidogiri akan menjadi turnamen selanjutnya. “Melihat kesuksesan pagelaran Sidogiri Cup, insyaallah akan ada instansi khusus yang mewadahi olahraga dan seni, seperti sepakbola, pencak silat, dll,” terang Ust. Ali Ahmad selaku ketua event ini.
Pria asal Bangkalan ini menambahkan, turnamen ini merupakan amanah dan keinginan dari Wakil Ketua Umum Pondok Pesantren Sidogiri, Mas d. Nawawy Sadoellah agar dibentuk liga santri yang profesional. “Mengevaluasi Sidogiri cup kemarin banyak aturan-aturan yang dilanggar seperti aurat. Untuk peranturan ini kami perketat, pemain yang tidak menaati peraturan aurat maka akan langsung dikeluarkan. Jika ada tiga pemain yang melanggar maka timnya dinilai kalah,” tegasnya.
Sistem turnamen ini mengadopsi sistem liga Champions Eropa dengan bentuk grup. 20 daerah pemukiman santri yang ada akan mengisi empat grup dan dalam satu grup berjumlah lima tim. Rencananya, ke depan liga santri akan berjalan satu tahun. “Untuk sekarang kami sistem seperti Campions karena waktu yang mepet. Kabar baiknya, setelah liga santri selesai, tim yang masuk delapan besar berhak tampil memperebutkan Piala Milad Pondok Pesantren Sidogiri 287 tahun,” tambahnya.
Liga santri ini dijadwalkan akan berlangsung selama satu bulan setengah. Kick off pertandingan pertama akan dibuka pada Jumat (22/09). Setiap hari Jumat terdapat delapan tim yang akan beradu taktik di lapangan, total dalam satu bulan akan ada 32 pertandingan fase grup. Pada turnamen kali ini panitia juga telah menyiapkan dua lapangan, agar liga cepat selesai.
Beda dengan Sidogiri Cup, sistem penilaian Liga Sidogiri 1445 hanya ditinjau dari jumlah poin dan jumlah kebobolan. Terkait nominasi penghargaan hanya akan diberikan kepada tim juara, runner up, pelatih terbaik dan suporter terbaik.
Penulis: Muhammad Faqih
Editor: Muhammad Ilyas
