Dikisahkan seorang lelaki saleh yang pernah lupa bersalawat kepada Nabi Muhammad. Saat malam mulai bertamu, matanya terpejam, terhanyut dalam tidurnya. Dalam mimpinya, ia melihat Nabi Muhammad Saw, tapi sayangnya Sang Baginda tidak menoleh sedikit pun kepada si pemuda, tak menghiraukan sedikit pun kehadirannya.
Pemuda: “Wahai Nabi, apakah engkau marah kepadaku?”
Nabi Muhammad: “Tidak.”
Pemuda: “Akan tetapi, engkau tidak menghiraukanku?”
Nabi Muhammad: “Karena aku tidak mengenalmu.”
Pemuda: “Bagaimana mungkin engkau tidak mengenaliku, sedangkan aku adalah umatmu? Ulama mengatakan bahwa engkau mengenali umat seperti orang tua kepada anaknya.”
Nabi Muhammad: “Mereka benar, tetapi engkau tidak bershalawat kepadaku. Ketahuilah bahwa aku mengenali umatku sesuai kadar bacaan shalawatnya.”
Sontak, pemuda tersebut bangun dan beriktikad untuk membaca salawat sebanyak seratus kali dalam sehari. Syahdan, berkat keistikamahannya bershalawat, pemuda tersebut kembali bermimpi bertemu Nabi Saw, “Sekarang aku bisa mengenali dirimu,” sabda indah Nabi Muhammad kepada si pemuda dalam mimpinya.
Disadur dari Kitab Mukasyafatul-Qulub karya Imam al-Ghazali.
Penulis: Muhammad Faqih
Editor: Muhammad Ilyas
Asslamu’alaikum Mohon ijin untuk menggunakan kisah ini untuk dijadikan content