BeritaNon-Katagori

Habib Muhammad bin Musthafa Assegaf: Pentingnya Ilmu Bayan

Malam Jum’at (09/05) Pondok Pesantren Sidogiri menerima kunjungan Habib Muhammad bin Musthafa bin Muhammad Assegaf dari Seiwun, Hadramaut, Yaman. Bertempat di gedung Sidogiri Corp, kunjungan beliau ini dikemas dengan acara Daurah Ilmiyah yang dihadiri oleh segenap keluarga muda PPS, Kuliyah Syariah serta warga daerah khusus Arab.

Mewakili Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri, Kepala LPBAA, Ust. Mahbub Shonhaji, dalam sambutannya, menyampaikan sedikit tentang sejarah Pondok Pesantren Sidogiri.

Habib Muhammad bin Musthafa, dalam ceramahnya menyampaikan pentingnya mempelajari bahasa Arab. Pengajar Ribath Ilmi Syarif Seiwun ini menerangkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa al-Quran dan bahasa Nabi yang diberi risalah al-Quran.

Ramah: Habib Muhammad bercengkrama dengan Syekh Mohamed Abouelmagd Baghat Abdelmonem, Guru TUgas (GT) Al Azhar.

“Sudah sewajarnya santri bisa berbahasa Arab dan mempelajarinya karena bahasa Arab merupakan salah satu hal yang Nabi banggakan. Nabi pun sudah menyampaikan sendiri dengan bangga bahwa beliau adalah orang yang paling fasih saat melafalkan huruf dhad’ karena beliau berasal dari suku Quraisy,” dawuh Habib Muhammad memotivasi para santri untuk semangat belajar bahasa Arab.

Sebagai ulama yang aktif mengajar dalam bidang ilmu Sastra Arab, beliau kerap membawakan ceramah dengan pembahasan pentingnya belajar ilmu Bayan. Pada kunjungannya ke Sidogiri, beliau juga menerangkan kitab Tuhfatul-Ikhwân fî ‘Ilmil-Bayân karya Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Dardiri.

“Ada 3 hal penting yang bisa kita dapatkan saat kita paham mengenai ilmu Bayan yang tidak bisa kita dapatkan lewat ilmu lain; 1. Mengetahui bahwa al-Quran itu berfaedah i’jâz (melemahkan hujah lain), 2. Mengenal mana uslub yang benar dan salah sehingga bisa kita praktikkan uslub yang benar dan hindari uslub yang keliru, 3. Menolak syubhat-syubhat yang diselipkan oleh para orientalis yang merupakan musuh Islam ke ajaran-ajaran Islam,” terang beliau saat menjelaskan tentang faidah mempelajari ilmu yang dipelopori oleh Imam Abdul Qahir al-Jurjani ini.

Kenangan: Habib Muhammad menerima pemberian cenderahati dari Sidogiri.

Acara yang berlangsung selama sekitar 90 menit ini, diakhiri dengan pemberian cenderahati oleh pengurus PPS dan dilanjut pembacaan do’a kemudian ijazah kitab Syarh Tuhfatul-Ikhwân fî ‘Ilmil-Bayân yang dikarang langsung oleh Habib Muhammad bin Musthafa Assegaf dan dijadikan materi pembelajaran ilmu Bayan di Ribath Ilmi Syarif Seiwun.

Penulis: M. Kholil
Editor: Fahmi. A

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *