Pondok Pesantren Sidogiri menggelar kursus ilmu tentang wakaf yang berlangsung pada malam Senin, bertempat di lantai II gedung as-Suyuthi. Acara diadakan selama dua malam (29-02/12) ini, menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, di antaranya Ust. Baihaqi Juri, Ust. Rokib Saki, Ust. Amin Majid, Ust. Imam Hanafi, Ust. Hasanuddin, Ust. Irfan Hasani, Ust. Mujib, dan Ust. Hafidzuddin. Sekitar 600 murid Aliyah tampak antusias mengikuti setiap penjelasan yang disampaikan.
Ust. Mahmudi, Naib III Kuliah Syariah, menjelaskan tujuan dari kursus ini, untuk memperluas pengetahuan anggota, sehingga diwajibkan bagi murid kelas 1 Aliyah. “Tujuan kursus ini adalah untuk memperluas wawasan pengetahuan murid, terutama dalam ilmu yang langsung berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat,” ujar staf pengajar Tsanawiyah ini.
Salah satu pembina kursus, Ust. Rokib Saki, menyampaikan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai tugas seorang nadir atau takmir masjid yang diamanahi untuk merawat masjid. “Nadir bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan masjid, termasuk pengelolaan keuangan masjid untuk kemaslahatan dan pembangunan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa nadir harus bijak dalam membedakan penggunaan uang untuk maslahat dan pembangunan masjid. “Uang yang diterima untuk pembangunan masjid, tidak boleh digunakan untuk keperluan maslahat, seperti membeli lampu atau cat. Sebaliknya, uang yang diterima untuk maslahat masjid bisa digunakan untuk membeli barang-barang yang menunjang kemaslahatan masjid,” tegas Ust. Rokib Saki, yang juga menjabat sebagai Kepala Batartama.
Acara ini juga menjadi momen penting bagi murid Aliyah dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang wakaf, pengelolaan masjid, dan pentingnya tanggung jawab dalam menjalankan amanah sosial.
Penulis: Waisan A. K.
Editor: Nur Hudarrohman
