Seluruh awak media Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) berkumpul dalam kegiatan Orientasi Insan Pers di Aula Gedung Sidogiri Corp, Selasa malam (07/10). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pers Pesantren (BPP) ini mengundang Direktur Program Nabawi TV, Sayyid Muhammad Fikri Shahab sebagai narasumber.
Orientasi insan pers sendiri diselenggarakan untuk menyegarkan kembali semangat literasi awak media PPS. Hal tersebut, sebagaimana disampaikan oleh Wakil II BPP, Fahmi Aqwa dalam sambutannya. Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi batu lompatan bagi seluruh redaksi media untuk mengembangkan tulisannya.
Mengangkat tema “Menulis sebagai Modal Utama Dakwah Digital”, Sayyid Fikri Shahab menjelaskan peran penting menulis dalam dunia dakwah digital. Beliau menceritakan bahwa menulis adalah kunci utama di balik kesuksesan Nabawi TV. Menurut beliau, tanpa adanya penulisan yang matang, Nabawi TV tidak akan menghasilkan konten-konten seperti yang ada sekarang.
Alumnus Bakrie University, Jakarta Selatan tersebut juga membocorkan beberapa ‘rahasia dapur’ yang ada di Nabawi TV. Standar konten dakwah yang bagus ala Nabawi TV harus memenuhi tujuh kriteria, yakni inovatif, kreatif, pemersatu, manhaj yang jelas, penerapan syariat dalam bermedia, informatif, dan menjawab permasalahan umat. “Tujuh kriteria inilah yang menjadi standar konten yang ada di Nabawi TV,” ungkap Sayyid Fikri Shahab
Menurut beliau, konten-konten dakwah tidak boleh hanya mengandalkan inovasi dan kreativitas saja, tetapi harus bisa menjawab segala permasalahan umat dengan berlandaskan manhaj yang jelas. Hal ini menjadi pembeda antara konten dakwah dengan konten lain di media sosial.
Baca juga: Kembangkan Kurikulum dan Manajemen Pesantren, Ponpes Modern Nur Fikri Kunjungi Sidogiri
Baca juga: Lailatut-Ta’aruf Guru Tugas al-Azhar dan Daurah Ilmiah: Bedah Peradaban Islam di Nusantara
Kembali ke pembahasan peran menulis dalam dakwah digital, Sayyid Fikri Shahab menyampaikan bahwa tantangan di era sekarang adalah masyarakat yang cenderung menyukai konten-konten instan. Tantangan ini mengharuskan script writer ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, juga dengan kemasan yang ringkas. “Jadi, tidak hanya tulisan yang mudah dipahami, tapi di zaman sekarang penulis harus mampu menulis dengan kemasan yang ringkas,” ucap pria yang kini tinggal di Jakarta itu.
“Semoga santri-santri Sidogiri dapat ikut andil dalam dunia dakwah digital ini,” harap Sayyid Fikri Shahab menutup penyampaian beliau.
Harapan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya andil kaum santri dalam dunia dakwah digital yang menyebabkan konten ahlusunnah kalah saing dengan konten daru luar.
Pada acara ini, juga terdapat penganugerahan untuk media-media yang ada di PPS. Ada beberapa kategori penganugerahan, yaitu media terbaik, pemimpin redaksi terbaik, redaksi terbaik, desainer terbaik, dan juarawan lomba antar mading.
Penulis: Moh. Syauqillah
Editor: Fahmi Aqwa