Pengurus Ubudiyah, instansi yang mengurusi perjalanan ibadah santri Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) mengadakan acara taushiyah massal sebulan dua kali, malam Selasa pekan pertama dan malam Selasa Pekan ketiga dengan menghadirkan dua muballigh secara bergantian, Ust. Salwi (Guru senior MMU Tsanawiyah) pada pekan pertama dan KH. Amir Kholili, Pengasuh Pondok Pesantren Is’adul Ummah Susukanrejo Pohjentrek Pasuruan, pada pekan ketiga.
Acara yang dilaksanakan usai pembacaan salawat di Masjid Jamik Sidogiri ini bertujuan untuk menyuntikkan nilai moral dan akhlaqul-karimah pada santri dimanapun mereka berada terlebih ketika ada di masjid, serta memompa semangat belajar mereka.
Pada acara taushiyah pekan ini, Ust. Salwi mengimbau para santri agar memaksimalkan masjid sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam mencari rida-Nya sehingga dipermudah dalam mencari ilmu di PPS. Karena menurutnya, masjid merupakan tempat yang sakral bukan tempat ajang adu mulut dengan teman duduk yang dipenuhi dengan canda tawa.
Dalam ceramahnya beliau juga membangkitkan gelora semangat belajar kepada santri. Hal itu untuk mengantisipasi kemerosotan semangat belajar santri usai melaksanakn Imtihan Dauri (IMDA) pertama.
“Jangan habis manis sepah dibuang,” ungkapnya di depan ribuan santri dengan nada humoris. Artinya, beliau meneruskan, setelah kita melaksanakan Imda, jangan serta merta meninggalkan kitab yang sudah kita pelajari, karena tujuan utama mencari ilmu bukan untuk ujian tapi untuk diamalkan sehingga menjadi ilmu yang barakah serta manfaat.
==
Penulis: Suaib Hasan
Editor: Zainuddin Rusdy