Berita

Ini Pesan Habib Zayd bin Abdurrahman kepada Santri PPS

d

Salah satu agenda yang telah dicanangkan oleh majelis muwashalah baina ulama al-muslimin di Pondok Pesantren Sidogiri adalah mengadakan daurah ilmiah dan tabligh akbar.

Acara daurah ilmiah dilaksanakan di Kantor Sekretariat Lt. III Pondok Pesantren Sidogiri pada Rabu (25/02) pagi sampai siang. Sedangkan acara tabligh akbar digelar di masjid Jami’ Lt. I, II, dan III Pondok Pesantren Sidogiri setelah shalat Isya’. Acara ini diikuti semua santri banin Pondok Pesantren Sidogiri yang berjumlah sekitar 8000-an.

Menurut pemaparan Habib Zayd bin Abdurrahman bin Yahya, bahwa cahaya yang berseri-seri adalah cahaya yang terdapat pada ruh manusia bukan pada jasad, seperti ketampanan, kecantikan, dan keindahan wajah. Ada hikmah yang dikehendaki Allah dalam penciptaan manusia yang beragam karakter dan bentuk fisiknya.

“Ada sabda Nabi yang berbunyi, ‘Hidupku lebih baik bagi kalian. Matiku lebih baik bagi kalian,’ ini adalah suatu keistimewaan yang terdapat pada Nabi. Dengan adanya Nabi, sahabat bisa mendengar sabda-sabda Nabi, menerima asbabun nuzul, menggali hukum, dan, berdiskusi. Matiku baik pada semua umat, sabda Nabi, karena semua amal Nabi disodorkan kepada umat Nabi,” terang Habib Zayd bin Abdurrahman bin Yahya yang mengaku pernah berkunjung ke PPS pada tahun 2010.

Masih dalam penuturan beliau, “Jika Nabi saw mengetahui amal umat Islam baik maka Nabi saw membaca tahmid kepada Allah swt. Dan jika amal umat Islam tidak baik maka Nabi saw akan memintakan ampunan kepada Allah. Kenapa Nabi tidak mengatakan amal jelek, kok menyebutkan kata “tidak baik”, karena mazhab Nubuwwah mencari keindahan yang datangnya dari Allah,” jelas Habib Zayd yang ditranslit oleh Habib Hasan bin Ismail al-Muhdhor di masjid Jami’ Sidogiri Lt. I pada Rabu (25/02).

Selain disaksikan oleh santri banin Sidogiri, acara tabligh akbar ini juga disaksikan oleh santriwati banat II lewat saluran layar. Habib Zayd bin Abdurrahman bin Yahya juga berpesan kepada santriwati Pondok Pesantren Sidogiri agar bersyukur atas nikmat yang telah Allah karuniakan kepada mereka. Karena menurutnya, perempuan masa kini banyak yang tidak lagi bisa memegang teguh agama dengan kokoh.

“Perempuan-perempuan yang berada di luar sana banyak yang sibuk dengan dunia mereka, bermaksiat, lalai kepada Allah. Namun, kalian adalah para perempuan yang selalu menuntut ilmu, berdiskusi keagamaan. Karena waktu kalian habis karena Allah. Para remaja putri juga merupakan para pengikuti Islam yang pertama masuk Islam, seperti Siti Khadijah,” terang Habib yang murah senyum ini.

Sebelum mengakhiri pidatonya, beliau berpesan kepada semua santri, “Perbaikilah niat kita. Mencari ilmu hanya semata untuk mencari ridha Allah. Perbaikilah masa belajar kalian. Masa kalian adalah masa-masa emas,” pungkas Habib Zayd bin Abdurrahman bin Yahya. (SEF)

 

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *