Demi menjaga tampilan Media Pondok Pesantren agar tetap bagus, Badan Pers Pesantren (BPP) terus on time mengadakan evaluasi media terhadap media yang sudah terbit. Evaluasi ini digelar setiap sepekan sekali, yang diikuti oleh semua lay outer dan design dari 16 media berbeda secara bergilir. Ada sekitar 3 atu 6 media yang dikelompokkan sesuai dengan segmentasinya.
Menurut penuturan Ust. Abdul Faqih Mr, Lay outer senior majalah Sidogiri Media. “Loy outer harus kaya ide, jangan takut melakukan pembaharuan,” ungkapnya saat menjadi pemateri acara Evaluasi Media pada malam Senin (02/03).
Banyak hal yang semula tampilan itu dianggap aneh, namun akhirnya malah merambah banyak yang menirunya. “Semisal designan mobil grenmik, pada awal kita akan menganggap aneh bentuknya, masak mobil mirip sepatu. Tapi sekarang banyak sekali mobil yang berbenampilan seperti,” tambahnya.
Lebih lanjut pria kelahiran kota Malang ini, menyampaikan beberapa tips dalam melay-out dan memodifikasi gambar agar sesuai dengan apa yang disampaikan isi tulisan. Di antaranya adalah memahami dengan seksama lalu kita bahasakan dengan gambar tampilan.
“Dalam mengelolah gambar, kita bisa menggunakan rumusan ATM, Amati, Tampilan, Modifikasi. Hal ini hanya bisa diasah dengan terus menerus untuk menghasilkan desain yang bagus,” ungkapnya sambil meneliti hasil desing peserta.
Namun, menurut santri senior yang sudah mendalami dunia design selama sepuluh tahunan ini, bagaimana kita membuat perubahan kita tidak boleh lupa pakem di media kita. “Dulu pada tahun 2005, saya pernah ikut lomba Mading Deteksi yang diadakan oleh Koran Jawa Pos. Saya dan teman-teman mewakili PPS ketika itu, dan saya menang. Itu karena mading kita mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh mading-mading di luar,” ungkapnya. [r-dy]