Berita

KEMENAG Minati Metode al-Miftah Lil-Ulum Pondok Pesantren Sidogiri

Antusias: Peserta pelatiahan menyimak penyampaian pemateri tentang metode 'Al-Miftah Lil Ulum'
Antusias: Peserta pelatiahan menyimak penyampaian pemateri tentang metode ‘Al-Miftah Lil Ulum’

Geliat metode al Miftah Lil Ulum mudah belajar baca kitab (selanjutnya, ditulis metode al-Miftah) ala Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) bukan hanya diminati lembaga-lembaga Diniah yang berafiliasi ke PPS, melainkan lembaga-lembaga luar yang tidak berafiliasi ke PPS juga tertarik menerapkan metode al-Miftah lil Ulum, seperti PP An-Nur Malang, PP Syaikhona Kholil Bangkalan, PP Nurul Falah Kepang Bangkalan, PP Al Bahjah Cirebon, dan lembaga lainnya.

Bahkan, Selasa Sore (29/11) Tim Tutor metode al-Miftah Lil Ulum Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) berangkat ke Bekasi Jawa Barat menghadiri undangan pelatihan baca kitab yang dihendel Kementrian Agama Republik Indonesia (KEMENAG). Ust. Qusyairi Isma’il selaku koordinator metode al-Miftah Lil Ulum dan Ust Zaini Aly ditunjuk sebagai narasumber utama dalam acara, “Pelatihan Guru / Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah Dalam Mengakses Kitab Kuning.”

“Fungsi pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi guru Diniyah dalam mengakses kitab kuning,” tutur Ust. Zaini Aly selaku narasumber dari Pondok Pesantren Sidogiri. Pelatihan ini diadakan selama 13 hari sejak selasa (24/11) hingga Ahad (06/12). Peserta yang berjumlah ratusan orang terdiri dari berbagai delegasi masing-masing Provinsi di Nusantara. Pelatihan ini langsung dikoordinir oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

Dengan demikian, metode ‘Al-Miftah Lil Ulum, Mudah Belajar Membaca Kitab’ ala Pondok Pesantren Sidogiri akan beredar di seluruh nusantara. Hal ini sangat disyukuri oleh pihak Badan Taklimiyah Wa Tadris Madrasi (BATARTAMA) selaku operator pelaksana metode ini, sebab dengan demikian nilai nasyrul ilmi akan dirasakan masyarakat luas.

Metode al-Miftah selain akan menyebar di seluruh Nusantara, rupanya juga telah berhasil membangkitkan gairah madrasah-madrasah Diniyah untuk menekuni kembali literatur kitab kuning. Upaya ini sesuai dengan target yang dicanangkan pengurus Pondok Pesantren Sidogiri terhadap lahirnya metode al-Miftah. Yakni mengembalikan citra madrasah-madrasah Diniyah yang mulai tergerus arus modernisasi dan globalisasi, lebih-lebih di bumi pertiwi ini.[]

===

Penulis : Moch. Muhairil Yusuf
Editor   : Muh. Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *