Berita

Dua Bulan Tergenang Air LAZ Sidogiri Bantu Korban Banjir Beji Pasuruan

Berjibaku: Relawan mendistribukan sembako di Posko tanggap bencana LAZ Sidogiri
Berjibaku: Relawan mengatur pendistribusian sembako di Posko tanggap bencana LAZ Sidogiri

Genangan air menutupi ban mobil ‘Tim Peduli Bencana LAZ Sidogiri’ saat memasuki kawasan Dusun Balongrejo, Desa Kedungringi, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Sesekali sopir harus menginjak rem tiba-tiba karena aceng gondok lalu-lalang di atas jalan. Terlihat banyak anak-anak, kawula muda dan orang tua sedang asyik memancing di pinggir jalan.

“Ini hiburan bagi kami. Sudah dua bulan terakhir tempat ini digunakan untuk memancing ikan,” ujar Samsul Arifin, warga Dusun Balongrejo seraya menghibur diri. Padahal sejati dia hanya bisa mengelus dada karena area memangcing ikan merupakan sawah miliknya yang gagal penen akibat tergenang banjir setinggi 1,5 meter.

Hari itu, Rabu (1/2) pukul 08.00 pagi, sebanyak 322 kepala keluarga (KK) antri menunggu giliran pengambilan kupon. Kupon tersebut nantinya ditukar guna mendapat pelayanan pengobatan gratis, bantuan sembako dan air mineral di posko tanggap bencana LAZ Sidogiri.

Sejak pertengahan bulan Desember 2016 lalu, aktivitas warga Dusun ini lumpuh total akibat banjir bandang yang menggenangi perkampungan mereka. Mulai bulan Januari sampai Februari 2017 disinyalir sebagai banjir terparah dalam kurung waktu 20 tahun terakhir dengan kondisi ketinggian air mencapai 1,5 Meter.

Bekerjasama dengan BAZNAS Jawa Timur, LAZ Sidogiri menyapa warga Dusun Balongrejo dengan memberikan bantuan berupa sembako, air mineral dan pelayanan kesehatan gratis. Masyarakat dan siswa sekolah dasar sangat antusias atas kepedulian LAZ Sidogiri dan BAZNAS Jawa Timur guna memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Raut wajah warga nampak ceria saat mendapatkan bantuan dan pengobatan gratis. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur telah mendapatkan bantuan sembako, air mineral dan pengobatan gratis. Semoga masa-masa sulit ini cepat berlalu,” ujar Astuti, korban banjir.

Genangan air banjir yang cukup tinggi sempat membuat sejumlah prasarana ibadah seperti musala tergenang banjir. Akibatnya, kegiatan peribadatan terganggu lantaran air masuk ke dalamnya. “Hanya masjid yang tidak kemasukan air karena lantainya memang kami buat tinggi,” ungkap Wagiono.

Namun walau kenyataanya seperti itu warga Dusun Balungrejo memilih tetap tinggal dirumahnya masing-masing. Hal ini dikarenakan warga tak ingin harta bendanya hilang jika ditinggal mengungsi.

===
Penulis : Ilham Akbar
Editor  : Muh Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *