Berita

Dua Sumber Kemerosotan Umat: Kemiskinan dan Kebodohan

Peserta Mendengarkan Motivasi KH. Misbahul Munir: Landasi dengan ketulusan dan keikhlasan. Semoga berkah. Kalau bisa berbuat 1000 kebaikan kenapa harus satu. (Tauiyah Kuliyah Syariah)

Senin (25/12) lalu Kuliah Syariah Pondok Pesantren Sidogiri menggelar acara Tauiyah yang merupakan agenda tahunan instansi tersebut. Panitia penyelenggara mengundang salah satu Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) Jakarta, KH. Misbahul Munir, sebagai motivator.

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Kuliah Syariah dan bertempat di Aula Kantor Sekretarian Lt III. Karena keterbatasan tempat, maka pengurus menyediakan layar LED di lantai dasar agar peserta yang tidak kebagian tempat juga bisa menikmati acara tersebut.

Ulama karismatik kelahiran Probolinggo ini menjelaskan tentang keadaan umat Islam yang terjadi di akhir-akhir ini. Menurut beliau, dua penyebab bobroknya umat yang mengakibatkan maksiat merajalela dan menjadikan keadaan bumi semakin tidak stabil, adalah kemiskinan dan kebodohan.

“Banyaknya peminum khamr, pelaku zina, juga terjadinya bencana-bencana alam ini disebabkan kedua hal tersebut,” jelas beliau.

Bagi Pengasuh Pesantren Ilmu Alquran Al-Misbah, Tanjung Priok, Jakarta, (Abah Misbah)  pesantren harus memiliki kemandirian dalam segala hal. Jika terlalu bergantung kepada pemerintah, akan sulit berkembang di masa mendatang.

“Kalau masih terlalu kuat ketergantungannya kepada pemerintah dalam segala hal, akan makin susah dan jangka panjangnya makin berat,” ujar Abah Misbah, sapaan akrab beliau, yang juga pernah aktif di Kader Muballigh, Yayasan At-Taufiq Cipeucang Koja.

Kiai muda lulusan Pondok Pesantren Sidogiri ini mencontohkan, jika pondok tidak mandiri secara ekonomi, pasti akan sulit akan melakukan nahi munkar yang sesungguhnya. Menurutnya, lanjut beliau, kunci kesuksesan dalam bidang ekonomi adalah kemandirian. Sehingga sebagai seorang santri, sudah seharusnya  memiliki ide dan gagasan bagaimana berkiprah dalam bidang ekonomi.

“Alhamdulillah, Sidogiri ini sudah hebat dan kuat kemandiriannya. Karena begini, kalau pesantren kita tidak mandiri, jamiyah kita tidak mau mandiri, maka bisa dipastikan sulit untuk melakukan nahi munkar.” sergahnya.

====
Penulis: Ach Mustaghfiri Soffan
Editor  : Isom Rusydi

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *