Dewasa ini kita sering mendengar berita mengenai Islam yang semakin hari semakin terpojok. Berita itu tidak memihak pada umat Islam, sebaliknya berita itu malah membuat kondisi umat Islam semakin terpuruk. Contoh kecilnya ialah mulai dari ketidakharmonisan ormas-ormas Islam di Indonesia sampai kebijkan-kebijkan pemerintah yang berat sebelah.
Apa yang sebenarnya terjadi dewasa ini memang tidak lepas dari pengaruh orang-orang kafir, kebencian dan hasrat untuk menghancurkan serta memecah belah umat Islam. semua itu sudah tergambar dalam firman Allah:
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad)sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya) dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah” (QS.al-Baqarah;[02]:120).
Selain ada orang-orang kafir di balik tirai Pemerintah, ada juga penyebab umat Islam sekarang ini terpojok, yakni orang-orang munafik yang rela mengorbankan agamanya hanya demi melindungi harta dan dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah:
“Sungguh, jika mereka diusir orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka. Dan jika mereka di perangi mereka (juga) tidak akan menolongnya. Dan kalaupun mereka menolongnya pastilah mereka akan berpaling lari dari belakang, kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan”.
“Sesungguhnya dalam hati mereka, kamu (Muslimin) lebih ditakuti dari pada Allah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti”.
“Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusushan antara sesama mereka sangat hebat, kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah, yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti” (QS.al-Hasyr;[59]:12/13/14).
Ini terbukti dalam kebijakan pemerintah saat ini, seakan mereka tidak peduli nasib umat Islam dan acuh tak acuh dengan kemaslahatan umat Islam. Terlihat dari sikap mereka saat menghadapi kesulitan, mereka tidak mempunyai pegangan, terombang-ambing kesana kemari, karena mereka lebih takut pada manusia dari pada Allah. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:
“Dari Abdullah bin Mas’ud RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya kelak akan terjadi orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan berbagai hal yang kamu tidak menyukai”. Mereka bertanya: Apa pesanmu kepada kami? Ia menjawab: Kamu harus tetap menunaikan kewajibanmu dan memohon kepada Allah atas hak-hakmu (yang mereka rampas) (HR. Bukhari Muslim).
Jadi, sekalipun pemimpin kita pemimpin yang egoistis, maka kewajiban bagi kita adalah tetap menunaikan kewajiban dan memohon kepada Allah atas.