Berita

Ada 145 Redaksi dari 24 Media, Hasilkan 500 Tulisan

Prosedur: Standar prosedur penertbitan media di Pondok Pesantren Sidogiri, semua ditangani oleh pihak Badan Pers Pesantren (BPP).

Perkembangan literasi di Pondok Pesantren Sidogiri kian membaik sejak mulai berkomitmen penuh dalam membudayakan literasi di lingkungan pesantren pada tahun 2000-an. Setiap tahun, Pondok Pesantren Sidogiri selalu melahirkan kader-kader andal dalam dunia tulis-menulis.

Selain karena tekad pengurus, hal tersebut juga didukung oleh beragamnya media yang ada di pesantren, baik berupa media cetak, seperti: Sidogiri Media; Peduli; Tauiyah; Istinbat dan Ijtihad, maupun berbentuk majalah dinding (mading). Hingga saat ini ada sekitar 24 media dengan orientasi dan segmentasi berbeda. Dengan beragamnya media tersebut pengurus terus memotivasi santri untuk terus menulis dan memanfaatkan media yang ada.

Badan Pers Pesantren (BPP) menjadi instansi yang khusus mengatur dan membimbing laju terbitan media di Sidogiri agar tetap eksis dan melahirkan tulisan profesional. Setidaknya, ada lima tahapan yang harus dilalui oleh semua media yang ada di Sidogiri agar mendapatkan surat terbit.

Pertama, menyiapkan naskah yang sudah di-layout untuk diserahkan kepada dewan editor. Kedua, dewan editor memeriksa tataletak, konten serta tatabahasa tulisan dan kemudian diserahkan kembali pada redaksi yang bersangkutan. Ketiga, redaksi memperbaiki kekeliruan yang sudah ditunjukkan oleh tim editor dan kemudian menyerahkan kepada dewan pengawas BPP. Keempat, dewan pengawas mengeluarkan surat rekomendasi terbit secara tertulis. Jika telah melalui tahapan-tahapan tersebut maka media boleh dipublikasikan.

“Mereka tidak dibiarkan seenaknya memublikasikan medianya di Sidogiri dan terbit dengan mudah. Semua harus melalui BPP,” kata Moh. Yasir Zuhri, Kepala BPP.

Selain itu, untuk menjaring kader penulis, Pengurus BPP menyediakan media khusus pemula. Media ini fokus memuat tulisan santri yang baru masuk dalam dunia jurnalistik. Para kader tersebut dibekali pelatihan dan pengetahuan mengenai jurnalistik selama empat hari, setelah itu diminta menulis tentang apa saja di media yang sudah dipersiapkan.

Bagian Tata Usaha BPP menyampaikan bahwa hingga saat ini, ada 145 redaksi dari 24 macam media, dengan 30 layoter dan 10 Pengawas.  Diperkirakan tiap bulan mampu melahirkan 500 karya tulis.[]

=====

Penulis: M. Afiffur Rohman
Editor: N. Shalihin Damiri

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *