Berita

Pelatihan Fotografi BPP: Kemahiran Mencari Sudut Pandang Sangat Dibutuhkan

Tampil: Kang Ube menampilkan berbagai karya dari bidikan camera yang kerap mewarnai halaman Jawa Pos
Tampil: Kang Ube menampilkan berbagai karya dari bidikan camera yang kerap mewarnai halaman Jawa Pos

Untuk mencetak fotografer handal, Pengurus Badan Pers Pesantrren (BPP) Sidogiri mengadakan pelatihan fotografi, Ahad (16/04) yang lalu. Pelatihan yang dilaksanakan di Ruang Auditorium tersebut mendatangkan Ahmad Zubaidillah, fotografer Jawa Pos Radar Bromo, untuk berbagi pengetahuannya tentang dunia fotografi. Pelatihan ini sebenarnya dikhususkan bagi fotografer media PPS saja. Namun Muh. Kurdi Arifin, salah satu Pengurus BPP, menilai hal itu kurang baik, maka sebagai solusi pelatihan dibuat umum bagi semua awak media di PPS, juga melibatkan Tim Dokumentasi PPS.

Dengan gaya santai, lelaki yang akrab dipanggil Kang Ube tersebut banyak menjelaskan teknik menghasilkan foto yang bagus. Menurutnya, unsur penting dalam fotografi ada dua, yakni lensa dan kemahiran mencari sudut pandang.

“Kalau saya lebih memilih kamera biasa, asal lensanya luar biasa,” tutur fotografer berdarah Bangil Pasuruan tersebut. Baginya, lensa menjadi komponen penting untuk menghasilkan gambar dengan ketajaman dan fokus yang bagus.

Selain itu, kemahiran mencari sudut pandang menjadi penopang penting bagi seorang fotografer. Sebab kamera yang bagus, tambahnya, belum tentu menghasilkan gambar yang bagus pula, “Akan sangat beda, hasil bidikan hanya dari depan dengan bidikan yang mengutamakan sudut pandang menawan. Misalnya dari pinggir bagian bawah. Maka kemahiran mencari sudut pandang sangat dibutuhkan.” Jelasnya.

Program Pengurus BPP memang tidak hanya berkisar literasi semata, tetapi juga mencakup fotografi dan desainer. Semua yang berhubungan dengan media dan penerbitan menjadi tanggung jawab Pengurus BPP.

“Insyaallah, beberapa waktu mendatang kami akan mengundang Kiai M Faizi, salah seorang penyair berdarah Madura. Meski beliau terkenal sebagai penyair, namun nanti fokus pembahasan bukan melulu perihal syair dan kepenyairan, melainkan lebih umum ke masalah literasi dan menggali inspirasi.” Terang Kurdi.

===

Penulis : N. Shalihin Damiri
Editor    : Muh Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (1)

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *