Artikel

Kemungkaran Tahun Baru Masehi

Sejarah Tahun Baru  pertama kali ditetapkan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Pada saat Julius Caesar diangkat sebagai kaisar Roma, ia memepunyai inisiatif untuk mengganti kalender yang biasa dipakai oleh Romawi sejak abad ketujuh SM dengan menggunakan kalender revolusi matahari, sebagaimana yang digunakan orang-orang Mesir.

Kita bisa melihat bahwa permulaan Tahun Baru Masehi ditetapkan oleh orang-orang non-muslim yang mengikuti tahun Gregorian yang sejak dulu dirayakan oleh orang Kafir.

Pada masa kita saat ini, perayaan Tahun Baru Masehi dirayakan dengan penuh kemungkaran, baik oleh orang Kafir atau orang muslim yang membebek pada pekerjaan orang kafir. Di bawah ini diantara kemungkaran, kemaksiatan, kerusakan yang terjadi pada malam pergantian Tahun Baru Masehi.

  1. Mengganggu ketenangan masyarakat

Tidak bisa dipungkiri pada saat malam pergantian Tahun Baru Masehi, suara keras yang terdengar dari ribuan terompet, teriakan, canda tawa, kenalpot kendaraan pendatang dari berbagai daerah, dan kembang api serta mercon yang dihidupkan di tengah-tengah malam akan mengganggu masyarakat sekitar. Padahal ada ancaman langsung dari Rasulullah r dalam sabdanya:

لا يدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه

Tidak akan masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa tenang sebab gangguannya(HR. Muslim)

  1. Melakukan Pemborosan Harta

Pada saat malam Tahun Baru Masehi, banyak keborosan dalam menggunakan harta, seperti pembelian terompet, minuman-minuman keras, penghiasan sepeda motor dengan menggunakan kenalpot nyaring yang harganya mahal , pesta besar-besaran hingga kembang api yang harganya milyaran. Padahal allah I berfirman dalam al-Quran:

Dan berikanlah hak-hak keluarga terdekat, orang miskin, orang yang sedang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-haburkan (harta) secara boros, sesungguhnya orang-orang pemboros itu adalah teman-temnnya Syaitan, dan Syaitan telah berbuat durhaka kepada tuhannya. (QS. al-Isra`: 26-27)

Syaikh Wahbah Zuhaili menafsiri ayat di atas dengan larangan melakukan keborosan, dan membelanjakan harta yang berlebihan pada selain tempatnya yang tidak mencocoki  Syara’ dan Hikmah (Tafsir al-Munir vol.15 hal.50). dan seandainya uang yang berjumlah milyaran tersebut diberikan kepada faqir miskin tentu lebih baik.

  1. Mengkomsumsi Makanan & Minuman terlaran

Rasa bosan yang dirasakan berbagai orang pada saat menanti detik-detik bergantinya Tahun Baru Masehi akan menyebabkan banyak hal yang akan dilakukan walaupun berupa larangan untuk menghilangkan rasa bosan, seperti mengkomsumsi ganja, dan meminum minuman keras . Padahal didalam al-Quran jelas larangannya, Allah I berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, judi, (berkurban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan anak panah.adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan Syaitan. Maka jahuilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (al-Maidah 90)

  1. Penuh Dengan Perbuatan Dosa

Fakta yang membuat kita wajib menolak untuk ikut-ikutan merayakan malam tahun baru, yaitu banyaknya kemungkaran dimalam itu, seperti campur baur antar beda jenis, musik, berkumpulnya orang-orang fasik, dst. Maka seyogyangnya seorang muslim menghindarinya, karena kita berkewajiban untuk amar makruf nahi mungkar, dan jika tidak mampu maka agar menjauhkan diri darinya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi wa Sallam:

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ[رواه مسلم]
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa diantara kalian ada yang melihat kemunkaran maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)

  1. Menyerupai Orang Kafir

Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“[4]

Penulis: Khatibul Umam
Salah satu kader Annajah Center Sidogiri

 

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *