Metode Qurani Sidogiri (MQS) pada Jumat (02/08) ini melantik 15 Koordinator Wilayah beserta bawahannya yaitu Wakil Bidang Tashih dan Qiraah, Wakil Bidang Metodologi, dan TU serta Penanggung Jawab Materi. Jumlah total yang dilantik adalah 48 orang. Pelantikan diadakan di Ruang Auditorium Lantai II Kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri.
Koordinator berasal dari 15 wilayah cabang yang terdiri dari Bangkalan, Pasuruan Barat, Pasuruan Timur, Probolinggo Barat, Probolinggo Timur, Lumajang, Jabodetabek, Jember, Pamekasan, Sumenep, Sampang, Bondowoso, Situbondo, Surabaya, dan Malang. Semua Koordinator dilantik oleh Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri, H. A. Saifulloh Naji mewakili Ketua III yang berhalangan hadir, Mas H. Muhammad Abdul Djalil Kamil. “Saya mewakili Ketua III Pondok Pesantren Sidogiri, dengan ini melantik saudara Koordinator cabang, Wakil Koordinator Bidang dan TU Cabang MQS Pondok Pesantren Sidogiri masa khidmah 1440-1442, dengan pembacaan al-Fatihah.” Ijab Sekum yang diikuti pembacaan Ummul Quran bersama.
Dalam Sambutannya, beliau menyampaikan harapannya kepada semua personalia yang akan dilantik bahwa dan mengingatkan tentang khidmah terhadap Islam dan Pesantren Sidogiri. Beliau mengingatkan bahwa tujuan utama ini ingin mewujudkan cita-cita luhur dari Masyayikh Pondok Pesantren Sidogiri yaitu menjadikan santri dan masyarakat merupakan bagian dari orang-orang sholeh, dalam tafaqquh fiddin, dan dalam peran dakwah.
Kepala MQS, Ustadz M. Hamim Asy’ari menjelaskan perihal terkait MQS yang memiliki perbedaan dengan sistem kegiatan dakwah TMTB atau Ranting. Perbedaan terletak pada belum adanya anggaran yang pasti untuk program MQS di wilayang Cabang. Sehingga beliau sangat mengharapkan adanya semangat kuat dari setiap personalia yang telah dilantik. Beliau mengingatkan bahwa pemilihan koordinator ini sudah melalui pemikiran dan ikhtiyar yang panjang tidak cukup satu hari.
“Kami sudah ikhtiar, bapak-bapak yang sudah dibacakan surat keputusannya tadi, itu sudah usaha maksimal walau tidak seratus persen. Toh nanti kalau dalam perjalanan ada yang tidak sesuai dengan yang diharapkan mungkin itu dawuhnya para Masyayikh Sidogiri, lek ngajar sudah ikhtiyar wes mutholaah, tapi salah dalam mengajarkan. Itu tidak dosa.” Tegas beliau.
__________
Penulis : Musafal Habib
Editor : Saeful Bahri bin Ripit