Lembaga Psikologi dan Bimbingan Konseling (LPBK) mengadakan Pelatihan Bimbingan Konseling perdana pada Jumat (08/01) sampai Sabtu (09/01) dan bertempat di Gedung IASS, Pohjentrek, Pasuruan. Hadir sebagai pemateri, Kepala LPBK, Mas M. Syamsul Arifin M, M.Psi, M.H Psikolog.
Sesi pertama dimulai, pemateri lebih dahulu mengenalkan definisi dan istilah-istilah dalam bimbingan dan konseling. “Yang dimaksud bimbingan dan konseling adalah interaksi antara konselor dengan konseli, baik secara lansung atau tidak untuk membantu konseli memecahkan masalahnya. Konselor sendiri adalah yang memberi konseling, sementara konseli yang diberi konseling.”
Mas Syamsul juga mengulas cara mendapatkan data untuk mengetahui akar permasalahan yang dialami konseli yang lebih dikenal dengan istilah asesmen. “Ada dua jenis asesmen bimbingan dan konseling . Pertama, teknik non-tes seperti observasi, wawancara, sosiometri dan lain-lain. Kedua, teknik tes. Terdiri dari tes kecerdasan, bakat, minat dan kepribadian.” Terang Mantan Pimred Sidogiri.net ini.
Setelah mengupas tuntas tentang asesmen, beliau menutup sesi pertama dengan role play. Segenap peserta diminta mencari pasangan dan setiap pasangan memainkan peran sebagai konselor dan konseli untuk mempraktikkan teknik wawancara.
Sesi kedua dilaksanakan setelah shalat Isya’. Dalam kesempatan kali ini, pemateri menjelaskan tentang Diagnosis Masalah Bimbingan dan Konseling. “Ada dua faktor yang menjadi penyebab dari sekian masalah yang menimpa konseli, yakni faktor internal dan faktor eksternal,” imbuhnya.
Cara mendiagnosis konseli pul ada dua. Pertama, merangkum dan meneliti hasil asesemen. Kedua, mencocokkan asesemen dengan indikator.”
Intervensi menjadi sajian sesi ketiga. “Intervensi adalah pemberian bimbingan, konseling, psikoterapi, ruqyah dan lain-lain,” ungkap Mas Syamsul.
Di akhir sesi ketiga yang selesai pada jam 23.17 WIB, beliau mengenalkan Konseling Qurani, salah satu jenis intervensi dan memberi kesempatan pada audiens untuk mencobanya.
Sesudah shalat subuh, para peserta langsung berkumpul di Gedung IASS lantai I untuk mengikuti sesi ke empat yang diisi dengan Rapat Koordinasi. Hampir semua audiens menyempatkan diri bertanya hal-hal yang berkaitan dengan program LPBK.
“Selain karena rekomendasi dari Koordinator kami, Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri, Gedung IASS dipilih sebagai tempat pelatihan agar peserta lebih fokus dalam mengikuti Pelatihan BK.” Ungkap Mas Syamsul pada Reporter Sidogiri.net setelah acara.
Beliau berharap anggota LPBK bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan bisa membantu pondok dalam menangani santri indisipliner serta santri yang perlu penanganan bimbingan konseling.
Nur Hidayat, Anggota BK Daerah O mengatakan, “Luar biasa! Banyak ilmu yang kami dapatkan dari Pelatihan ini. Semoga ke depan LPBK tambah maju dan memberi dampak yang positif.”
Penulis: Mohammad Iksan
Editor: Saeful Bahri bin Ripit