Berita

Santri Sidogiri Saksikan Gerhana Bulan Parsial Jelang Subuh

Gerhana bulan sebagian (parsial) disaksikan oleh seluruh santri Sidogiri pada Rabu (17/7) dini hari hingga terbit fajar. Gerhana bulan sebagian merupakan peristiwa terhalangnya penampakan bulan oleh bayangan bumi sehingga cahaya matahari tidak sampai ke bulan. Gerhana bulan ini bisa disaksikan langsung tanpa alat khusus karena sinar bulan tidak berbahaya seperti sinar matahari sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa kacamata berlensa khusus.

Peristiwa ini bisa terjadi hanya jika bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus. Bagi umat Islam, gerhana bulan, baik seluruhnya maupun sebagian, bukan saja merupakan peristiwa astronomis, tetapi juga peristiwa ibadah. “Di al-Quran dan hadis itu kan sudah jelas bahwa gerhana itu merupakan salah satu dari tanda kebesaran Allah, jadi untuk kita (umat Islam. Red) sunnah melakukan shalat gerhana sebagai mana yang telah diajarkan oleh Nabi.” Ungkap salah satu santri yang mengikuti pelaksanaan shalat gerhana bulan.

Shalat Gerhana Bulan dilaksanakan pada jam 04:30 Wis di Masjid Jami’ Sidogiri yang dikoordinir langsung oleh Bagian Ubudiyah Pondok Pesantren Sidogiri. Sedangkan pelaksanaan di tiap-tiap daerah pula dikoordinir oleh Ubudiyah Daerah.

Secara umum, pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat dan setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha. Hanya saja bedanya, setiap rakaat Shalat Gerhana Bulan dilakukan dengan dua kali rukuk. Sedangkan dua khutbah setelah Shalat Gerhana Bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id.

___

Penulis: Kanzul Hikam

Editor: Saeful Bahri bin Ripit

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *