BeritaUnggulan

Peringatan Isra Mikraj; Koreksi Diri Menjadi Lebih Baik

Habib Ali bin Abdul Qodir al-Idrus

Acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW terlaksana pada Malam Senin (28/02). Bertempat di Masjid Jamik Sidogiri, acara ini dihadiri oleh tamu undangan dan santri senior. Sementara itu, seluruh santri ditempatkan di daerah masing-masing. Habib Ali bin Abdul Qodir al-Idrus dari Pasuruan diundang untuk menyampaikan ceramah agama.

Pembacaan ayat suci al-Quran secara tartil dilantunkan sebagai pembuka acara, dilanjut dengan pembacaan Maulid Nabi yang dibawakan oleh tim Selawat Sidogiri.

Seterusnya, Ust. Saifullah Naji, Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri menyampaikan dalam sambutannya, bahwa PHBI ini dilaksanakan guna mengharap berkah dan memperingati sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha.

Pesan-pesan pulangan juga disampaikan oleh staf pengajar Madrasah Miftahul Ulum (MMU) Aliyah tersebut, meliputi hal-hal yang perlu diterapkan saat pulang dari pesantren, terlebih dalam ber-akhlakul karimah dan menyebarkan ilmu.

Selain itu, beliau juga mempersilahkan Syekh Mohamed Abouelmagd Bahgat Abdelmonem, Guru Tugas (GT) dari Mesir yang tiba beberapa waktu lalu untuk memperkenalkan diri kepada para santri.

Disusul dengan sambutan kedua yang disampaikan oleh GT dari Mesir tersebut, didampingi oleh Ust. Khotibul Umam, sebagai penerjemah. GT Al-Azhar Mesir ini memperkenalkan diri kepada khalayak santri, dan bercerita bahwa beliau termasuk satu dari 36 Guru Tugas yang dikirim ke Indonesia.  

Dalam penyampaiannya, Syekh Abouelmagd bercerita tentang Isra Mikraj,  bahwa dalam Isra Mikraj terselip tiga hikmah. Pertama, hiburan yang Allah berikan kepada Rasulullah SAW setelah kepergian dua orang istimewa dalam hidupnya, yaitu Abu Thalib dan Sayyidah Khadijah. Kedua, sebagai bentuk anjuran dalam berdoa, terlebih dalam mendoakan kedua orang tua, keluarga, guru dan para sahabat. Ketiga, adanya perintah shalat pada Rasulullah SAW yang kemudian diwajibkan kepada seluruh umat Islam.

Selanjutnya, ceramah agama disampaikan oleh Habib Hadi bin Abdul Qodir al-Idrus. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkankan kepada para santri bahwa menuntut ilmu itu tidak cukup hanya dihafal, dimengerti dan difahami, tapi juga diamalkan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

“Orang yang dikatakan benar-benar alim itu bukan yang banyak ilmunya, tetapi yang mengamalkan ilmunya,” tutur Habib asal Pasuruan itu.

Beliau juga menyampaikan acara ini merupakan sarana bagi kita untuk intropeksi diri, mengambil hikmah dan pelajaran. Melalui momen peringatan Isra Mikraj ini, diharapkan kita semakin berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Jauhkan lisan kita dari sesuatu yang tidak bermanfaat. Berbicaralah dengan apa yang diridai Allah. Perbanyaklah berzikir supaya menjadi pelindung kita dari bicara yang tidak baik,” pesan terakhir beliau sebelum menutup acara dengan doa.

Penulis: Muhammad Nabil bin Syamsi

Editor: Moh Kanzul Hikam

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *