Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Pekalongan, dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Tangerang, menjadi tamu istimewa dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad Saw di Sidogiri tahun ini. Acara yang diselenggarakan pada malam Selasa (02/09) ini, ditempatkan di lapangan Pondok Pesantren Sidogiri.
Acara dimulai dengan pembacaan shalawat oleh Tim Terbhang Sidogiri, yang dilanjutkan dengan Maulid Simthud-Durar dari Majelis Azzahir dipimpin oleh Habib Bidin, sapaan populer Habib Ali Zainal Abidin, pimpinan Majelis Ta’lim dan Shalawat Azzahir. Majelis Azzahir juga menampilkan bacaan shalawat yang diiringi rebana, hingga membuat suasana khidmat dan sejuk bagi belasan ribu santri Sidogiri dan Azzahirmania yang ada di luar pagar.

PHBI dengan menghadirkan Majelis Azzahir ini, tidak dibuka untuk umum, melainkan untuk kalangan internal PPS saja. Ust. Abdul Latif Romadhoni, sekretaris PHBI memaparkan “Selain karena keterbatasan tempat, juga penampilan Majelis Shalawat Az-Zahir ini memang atas nama PHBI yang memang acaranya santri.”
Setelah pembacaan Maulid Simthud-Durar, Habib Jindan bin Novel bin memberikan untaian kalam hikmah dalam acara PHBI ini. Beliau memberikan penjelasan yang menginspirasi tentang jasa Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan kita saat ini. “Akal kita terjaga dan ilmu kita terjaga berkat Nabi Muhammad.”
Tidak hanya itu, beliau juga memaparkan begitu pentingnya sanad keilmuan dalam kehidupan kita. “Karena seandainya sanad itu tidak ada, maka orang-orang akan berkata seenaknya,” ujar Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah, Tangerang ini.
Sebelum menutup ceramahnya, beliau menekankan kepada santri agar senantiasa shalat berjamaah dan menjaga shalat malam, karena sebagaimana pesan Habib Salim as-Syathiri, “Tidak pantas seseorang menyandang gelar seorang santri jika tidak bisa menjaga shalat malam dan shalat berjamaah.”
Setelah ceramah Habib Jindan, Majelis Azzahir kembali melantunkan beberapa syiir shalawat, seperti Padang Bulan dan Joko Tingkir. Tak terasa, acara sampai pukul 00.30 WIB, yang kemudian ditutup dengan doa oleh Habib Ali Zainal Abidin.
Penulis: Muhit Rofiqiy
Editor: Muhammad Ilyas