BeritaUnggulan

Ini Dia! Empat Pilar Kunci Sukses Mengajar al-Qur’an

Lembaga Psikologi dan Bimbingan Konseling kembali mengadakan pelatihan psikologi bagi personalia pengurus PPS. Kali ini, pada malam Jumat (02/11) LPBK menggelar pelatihan psikologi bagi semua muallim Metode Qur’ani Sidogiri. Pelatihan yang bertempat di aula lt. III gedung SEC ini, bertujuan untuk memberikan wawasan psikologi pengajaran al-Qur’an kepada para muallim MQS.

Ust. Burhanuddin Robbani, Wakil I LPBK, hadir sebagai pemateri pada pelatihan ini. Di hadapan 237 Muallim MQS PPS, Ust. Burhan menjelaskan, “Ada empat pilar muallim unggul. Kalian harus memiliki semuanya, supaya pengajaran al-Qur’an untuk anak didik usia dini, khususnya di PPS, bisa menuai hasil maksimal dan memuaskan.”

BACA JUGA:

Psikologi Santri, Tanamkan Lemah Lembut, Kasih Sayang, dan Adil

Adapun keempat pilar itu, Ust. Burhan lebih detail menjelaskan, pilar pertama cerdas spiritual. Hal pertama ini menjadi penting karena mengajar al-Qur’an artinya tengah mentransfer pengetahuan tentang kalam Allah kepada anak didik. Tentunya, dengan adanya spiritual intelligence (SQ) semua kebaikan belajar-mengajar dikaitkan kepada Allah. Seorang pengajar al-Qur’an tidak peduli dengan apa pun selain ridha Allah.

Pilar kedua adalah cerdas emosional (EQ). berkaitan dengan hal ini, seorang muallim harus mengendalikan serta menguasai emosionalnya saat di majelis al-Qur’an. Kecerdasan ini dibagi dua, yaitu intrapersonal dan interpersonal. Intrapersonal artinya ia harus mengetahui kelebihan serta kekurangan diri sendirinya, sedangkan interpersonal artinya seorang pendidik al-Qur’an harus selalu bisa menjalin hubungan baik, disiplin, sabar dan jujur.

BACA JUGA:

Sempurnakan MQS dengan Materi Akidah serta Kosa Kata Bahasa Arab

Selanjutnya adalah cerdas intelektual (IQ). IQ adalah ukuran kemampuan kognitif seseorang. Ini dibutuhkan supaya muallim bisa menganalisis semua hal terkait majelis al-Qur’an, mulai masalah, latar belakang, hingga metode pengajaran yang disenangi mutaallim. Selain itu dengan IQ, muallim mampu menyalurkan dengan baik keahlian serta keuletannnya yang dibutuhkan para peserta didik.

Terakhir adalah kemampuan leadership (kepemimpinan). Pilar keempat ini terpancar dalam tiga hal, yaitu seorang pendidik secara umum, dan al-Qur’an khususnya, harus memiliki tanggung jawab tinggi, mampu mengerakkan dan memengaruhi mutaallim, serta bisa mempersiapkan anak didik menghadapi masa depannya.

BACA JUGA:

MQS Lantik Koordinator Cabang se-Indonesia

Tidak hanya empat pilar di atas, pada pelatihan ini Ust. Burhan membeberkan bukti medis efek samping menyimpan sakit hati. “Raut wajah, daya hantar kulit, dan detak jantung termasuk yang juga diteliti oleh ilmuwan dalam kaitannya dengan sikap ramah dan rendah hati. Sikap kasar memiliki tingkat penegangan otot alis mata lebih tinggi, daya hantar kulit lebih tinggi dan tekanan darah lebih tinggi. Sebaliknya, sikap ramah dan rendah hati meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah,” jelas pria asal Probolinggo ini.

Penulis: Muhammad Ilyas
Editor: Ulil Absor

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *