Masjid Jamik Pondok Pesantren Sidogiri (30/01) menjadi tempat daurah ilmiah yang dihadiri tokoh mulia dari kota Seiwun, Hadramaut, Yaman, yakni Dr. Habib Abdurrahman bin Abdulloh as-Segaf. Beliau merupakan kepala bagian kajian ilmu Fikih dan Ushul Fikih di Universitas al-Ahqaf yang berada di Hadramaut, Yaman. Acara ini dihadiri oleh sejumlah guru dan santri yang berdomisili di Daerah B dan K.
Dalam penyampaiannya, Dr. Habib Abdurrahman bin Abdulloh as-Segaf mengajak hadirin untuk selalu memohon kepada Allah. Beliau menyampaikan pesan yang mendalam, bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, dan manusia seharusnya tidak hanya mengandalkan usahanya sendiri.
Pengarang kitab “Qowaidul Fiqhiyah” ini menegaskan bahwa langkah pertama yang harus diambil adalah meminta ilmu yang bermanfaat kepada Allah. Kemudian, amalan yang diterima dari-Nya harus menjadi prioritas sebelum memohon rezeki yang baik.
Dr. Habib Abdurrahman menegaskan, “Rezeki tidak bisa diperoleh kecuali dua hal sebelumnya sudah tercapai, sesuai dengan ajaran Rasulullah yang terdapat dalam hadis sahih.”
Lebih lanjut, Mufti Tarim ini mengungkapkan bahwa dengan memiliki ilmu yang bermanfaat, seseorang dapat memahami hal yang diwajibkan dan perkara yang diharamkan. Dengan dasar ini, barulah seseorang dapat berdakwah secara bijaksana, mengajak orang lain kepada Allah berdasarkan pemahaman yang benar (bashirah).
Kalam hikmah beliau ini menjadi sumber inspirasi bagi para hadirin untuk mengejar ilmu yang membawa manfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
Penulis: A. Muhit Rofiqiy
Editor: Muhammad Ilyas