Senin(14/02), instansi Taklimiyah Wa Tahfidz al-Quran (TTQ) Pondok Pesantren Sidogiri, memberikan motivasi kepada anggota tahfidz al-Qur’an yang merupakan bagian dari tugasnya. Acara yang bertempat di Lt. III asrama Daerah T ini, diikuti oleh semua anggota Tahfidzul Quran dan sebagian pengurus TTQ. Ust. Maliji Ismail, Staf Pengajar MMU Aliyah hadir sebagai pembicara utama dalam acara motivasi ini.
M. Nailul Marom, Waka IV TTQ menyampaikan bahwa motivasi ini supaya memantik semangat anggota penghafal al-Quran agar tidak mudah luntur. Agar mereka selalu semangat dalam menambah dan menjaga hafalan.
Di samping itu, agar mereka tahu cara mengaplikasikan hafalannya di setiap lini kehidupan. “Agar anggota tahfidz al-Quran tidak hanya hafal bacaannya saja, melainkan juga bisa mengaplikasikan isi al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Ust. Maliji Ismail memulai motivasinya dengan mengingatkan bahwa setiap tempat yang dibacakan al-Quran akan terlihat terang-benderang oleh semua malaikat, nabi dan semua makhluk yang menempati langit. “Rumah yang dibacakan al-Quran akan terlihat terang oleh penduduk langit,” ujar Eks. Wakil Kepala MMU Aliyah.

Beliau mewanti-wanti agar selalu menjaga hafalannya, karena jika hanya hafal setelah itu mengabaikannya, tidak menjamin hafalan itu akan bertahan lama. Oleh karenanya, butuh mengulang-ulang hafalan yang telah diperoleh. “Al-Quran itu lebih gesit daripada seekor unta liar. Makanya harus diikat dengan selalu memperhatikan hafalan al-Quran dengan mengulang-ulang bacaan,” tegas Staf Pengajar MMU Aliyah ini disela-sela penyampainnya.
Eks. Ketua Lajnah Murajaah Fiqhiyah (LMF) Sidogiri ini berujar agar selalu membaca al-Quran meski telah hafal. Tidak cukup di situ, jika ingin hafalannya semakin melekat harus mengkaji tafsir al-Quran juga.
“Seorang penghafal al-Quran harus senantiasa menjaga hafalannya, jika diabaikan maka hafalannya akan hilang,” pungkas pria asal Pamekasan ini.
Penulis: Waisan A. K.
Editor: Nur Hudarrohman