Pondok Pesantren Sidogiri, Jumat (18/06), menggelar Seminar Dakwah yang diselenggarakan oleh Ikatan Santri Sidogiri (ISS). Seminar bertema “Dakwah Menyenangkan ala Kiai Musleh Adnan” ini, berlangsung di aula Sidogiri Corp dan dihadiri oleh sejumlah keluarga Sidogiri, termasuk Mas Achmad Sa’dulloh, Bendahara Umum PPS, Ust. H.A. Saifulloh Naji, Sekretaris Umum PPS, Ust. Saifulloh Muhyidin, Ketua II PPS, serta beberapa guru PPS dan anggota Jami’ah Muballighin, serta seluruh calon Guru Tugas dari MMU Tsanawiyah dan Aliyah.
Kiai Musleh Adnan membuka seminar dengan humor, mengatakan bahwa dalam seminar ini tidak perlu ada pertanyaan tentang hukum. “Berhubung tema seminarnya ‘Dakwah Menyenangkan ala Kiai Musleh Adnan’, maka tidak harus ada dalil-dalian segala,” ujarnya, disambut tawa audiens.
Pada kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatut Ta’limiyah ini berbagi pengalaman dalam dakwah. Ia menjelaskan tentang teknik dasar dakwah, yang dimulai dari persiapan mental, bekal ilmu, hingga syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang da’i. “Syarat pertama untuk menjadi dai adalah ada yang mengundang,” tutur Kiai Musleh, yang disambut riuh hadirin.

Kiai Musleh juga menekankan pentingnya ciri khas dalam berdakwah. Menurutnya, setiap orang memiliki gaya dakwah yang unik dan tidak perlu meniru gaya dakwah orang lain. “Masing-masing orang punya ciri khas yang berbeda. Anda harus menjadi diri sendiri ketika berdakwah,” terangnya.
Pada seminar ini, Kiai Musleh mengungkapkan rahasia dakwah yang menurutnya sangat penting. “Sebelum saya naik ke pentas penghormatan, saya selalu menghadirkan wajah-wajah guru saya di benak, lalu bertawasul dengan membaca al-Fatihah. Karena, setrum paling kuat terletak pada ketersambungan murid dengan guru-gurunya,” tutupnya.
Oleh: Syahrul Maulana
Editor: Nur Hudarrohman