Pengurus Tahfiz Mutun kembali membangkitkan semangat para penghafal kitab mutun dengan menggelar acara Motivasi pada Jumat malam (19/09). Acara yang berlangsung di Aula Gedung Sidogiri Corp ini dihadiri oleh Kepala Daerah O, Ust. Imaduddin, serta menghadirkan Ust. Alil Wafa sebagai motivator utama.
Daerah O merupakan wilayah khusus bagi para penghafal kitab-kitab mutun seperti Imrithi, Maqshud, Alfiyah, Zubad, dan berbagai kitab berbasis nazam lainnya. Daerah ini memiliki misi untuk mencetak santri yang tidak hanya mampu menghafal, tetapi juga memahami isi kitab-kitab tersebut, dengan metode hafalan yang telah ditetapkan.
Program Tahfiz Mutun Daerah O terbagi menjadi dua jenjang utama:
- Jenjang reguler, yaitu tahap awal yang menargetkan santri untuk menghafal tiga kitab utama: Imrithi, Maqshud, dan Alfiyah. Jenjang ini menjadi syarat menuju prosesi wisuda.
- Jenjang pascawisuda, yang merupakan kelanjutan dari jenjang sebelumnya. Pada tahap ini, santri dibagi ke dalam dua kategori:
a. Pasca I, yaitu santri yang menghafal lima nazam.
b. Pasca II, yaitu santri yang menghafal nazam Zubad dan Faraidul Bahiyah.
Dalam sambutannya, Ust. Imaduddin mengajak para santri untuk terus semangat dalam menghafal dan memahami berbagai fan kitab yang telah mereka pelajari.
“Mari kita renungkan kembali, apa saja yang telah kita dapatkan sejak mulai menghafal kitab-kitab mutun. Jadikan itu sebagai penyemangat untuk terus menghafal dan mendalaminya,” ujar beliau.
Acara dilanjutkan dengan sesi demonstrasi hafalan. Lima peserta terbaik diberi kesempatan untuk menunjukkan ketangkasan mereka dalam menjawab pertanyaan seputar hafalan. Selain menunjukkan kemampuan dalam penguasaan hafalan, sesi ini juga menjadi motivasi bagi peserta lainnya agar lebih giat dalam belajar.
“Demonstrasi ini juga menjadi penentu siapa yang terbaik dari masing-masing kategori, sekaligus menjadi bahan evaluasi atas capaian mereka,” ungkap Ust. Alaika Rijalallah, selaku panitia acara.
Pada sesi motivasi, Ust.Alil Wafa mengingatkan para santri agar tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu.
“Tengoklah kisah Kiai Abdul Djalil. Beliau tidak menyukai jika ada santrinya yang tidak bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu,” terang Pemimpin Redaksi Sidogiri Media itu.
Beliau juga mengutip salah satu petuah Kiai Abdul Djalil yang mengajak santri untuk lebih giat memperbanyak ilmu dan meningkatkan kesungguhan saat belajar.
Sebagai penutup, acara ditutup dengan penganugerahan kepada para penghafal terbaik dari masing-masing kategori:
- Kategori Reguler: Ahmad Dini Musyarif (O-03)
- Kategori Pasca I: Muhammad Hamada Syahrullah (O-03)
- Kategori Pasca II: Muhammad Anas Mu’tashim Billah (O-09)
Penulis: Nijaful Ali
Editor: Fahmi Aqwa
