Semakin merebaknya metode al-Miftah lil Ululm di berbagai daerah termasuk MMU Ranting, tidak lantas membuat Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri mengesampingkan kitab-kitab ulama salaf. Rabu (16/08), Ust. Muntahal Hadi, Kepala MMU Ibtidaiyah dipanggil Pengasuh PPS guna menginstruksikan penambahan kurikulum terhadap MMU Ranting Ibtidaiyah.
“Empat tahun terakhir, kurikulum MMU Ranting Ibtidaiyah ilmu alatnya tidak menggunakan Jurmiyah dan Imrithi. Kemarin saya dipanggil Pengasuh untuk mengembalikan lagi kitab tersebut, tanpa menghapus al-Miftah,” ujar mantan redaksi Sidogiri Media tersebut.
Kamis (24/08) pihak MMU Ibtidaiyah kemudian menggelar acara untuk mensosialisasikan instruksi Pengasuh terhadap MMU Ranting Ibtidaiyah. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Madrasah dari setiap MMU Ranting Ibtidaiyah.
“Sebenarnya acara itu adalah sosialisasi penambahan kurikulum di kelas IV dan V, sesuai dengan instruksi Pengasuh. Tapi kami menginginkan, sekali dayung dua pulau terlewati, maka juga kami adakan pelatihan leadership,” jelas santri kelahiran Probolinggo ini ketika ditemui di Kantor Ibtidaiyah (30/08) yang lalu.
Pihak MMU Ibtidaiyah juga menghadirkan Drs Jailani Abdillah, alumni Sidogiri sekaligus Pendiri Yayasan Ibnu Husain Surabaya sebagai narasumber pelatihan leadership.
Penulis: Ach. Mustaghfiri Soffan
Editor : N. Shalihin Damiri
[…] Muntahal Hadi, Kepala Madrasah Miftahul Ulum Ibtidaiyah Induk menjelaskan, “Juri ujian al-Miftah MMU Ranting tetap ditentukan dan dikirim oleh MMU Induk, tetapi tidak melibatkan guru yang berdomisili di […]