BeritaKetua III

Hadirkan Gus Muhib, Pengurus Gelar Pembinaan Kafah

Malam Rabu (02/09), Pengurus Kaderisasi Fukaha (Kafah) menggelar pembinaan untuk seluruh anggota Kafah, baik junior maupun senior. Acara yang bertempat di Perpustakaan Sidogiri ini guna meningkatkan kualitas anggota dengan menghadirkan K.H. Muhibbul Aman ‘Aly, ahli fikih dan Staf Pengajar MMU Aliah.

Gus Muhib, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dalam mempelajari ilmu fikih, terdapat tiga tahapan, meliputi pengenalan, pendalaman, dan kajian. Juga dalam ilmu fikih terdapat tiga instrumen utama, yaitu kaidah fikih, ushul fikih, dan madkhal, yang merupakan bagian penting dalam mempelajari ilmu fikih.

Lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa dalam madzhab Imam Syafi’i terdapat dua qaul, yaitu Qaul Qadim dan Qaul Jadid. Qaul Qadim adalah pendapat Imam Syafi’i yang dirumuskan di Irak sebelum beliau hijrah ke Mesir. Salah satu penyebar rumusan ini adalah Imam Ahmad bin Hanbal.

“Setelah Imam Syafi’i tiba di Mesir, lalu beliau menyempurnakan rumusannya, yang dikenal sebagai Qaul Jadid. Tokoh yang mengembangkan rumusan ini di antaranya adalah Imam al-Buaiti,” imbuh salah satu masyayikh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Kejayan, Besuk, Pasuruan

Gus Muhib saat memberikan penjelasan

Di antara ratusan karya tulis Imam Syafi’i, salah satu kitab yang menjadi rujukan utama para ulama adalah kitab Minhaj al-Thalibin. Dalam kitab tersebut, Imam Nawawi menjelaskan pendapat-pendapat yang kuat dan yang lemah dalam madzhab Imam Syafi’i. “Sehingga Minhaj al-Thalibin sering dianggap sebagai rujukan utama dalam fikih Syafi’i,” jelas Gus Muhib.

Setelah digelarnya pembinaan ini, Pengurus Kafah berharap semua anggota dapat menerapkan langsung dalam setiap forum musyawarah, sehingga proses pengambilan keputusan menjadi lebih efisien dan hasilnya lebih berkualitas.

Penulis:Ahbabillah
Editor: Nur Hudarrohman

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *