Bahtsul Masail

Pesantren Overload

Deskripsi Masalah Pada zaman ini, banyak masyarakat yang kurang percaya dengan pendidikan formal. Hal ini dibuktikan dengan pesatnya pertumbuhan statistik pesantren. Realita seperti ini menyebabakan sebagian pesantren sesak (overload) dengan bertambahnya santri setiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat dengan sesaknya asrama pemukiman santri ketika waktu istirahat tiba (malam). Saking sesaknya sebagian dari mereka tidak menemukan tempat tidur. Permasalahan muncul ketika datang dari masjid saat larut malam menuju asrama. Ternyata asrama sudah dipenuhi oleh santri yang sedang istirahat. Bahkan untuk menuju lemari yang ada di kamar saja, mereka harus melangkahi santri yang tidur. Bahkan tak jarang mereka melangkahi kepala untuk bisa menuju lemari. Selain itu, tak jarang dari mereka meminggirkan temannya yang tidur terlentang untuk ditempati tidur (ndusel-Jawa) saat asrama sudah penuh. Mereka berdalih; “Santri yang tidur terlentang mengambil jatah tempat yang lebih. Seandainya tempat itu ditempati oleh 2 orang akan cukup. Akhirnya, sebagian dari mereka meminggirkan temannya yang tidur terlentang atau meluruskan teman yang tidurnya bangkong (melungker-jawa).

Pertanyaan :

1. Bagaimana hukum melangkahi santri ketika tidur sebagaimana deskripsi di atas?
Jawaban:
Mauquf (Tidak ditemukan nas shorih)

2. Bagaimana hukum meminggirkan santri yang tidurnya terlentang atau meluruskan tidurnya yang melungker untuk ditempati tidur seperti deskripsi di atas ?
Jawaban:
Dalam hal ini santri yang tidur lebih awal denga posisi tidur sesuai adatnya dianggap sudah menggunakan haknya dengan benar, sehingga tidak boleh atau haram di singkirkan atau dipindahkan dari tempatnya, karena orang yang menyingkirkan dianggap mengambil hak orang lain.

Refrensi: Hasiatul Jamal, Asbah Wannadair, al-Majmu; Syarah al-Muhadzab, Raudtut thalibin, Alhawi Lilfatawy.

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *