Termasuk rentetan acara Milad ke-287 PPS dan Ikhtibar ke-88 MMU adalah Bahtsul Masail Wustha (BMW) ke-66 yang dinakhodai oleh Sie. Dauroh & BMW. Peserta yang hadir dalam adu argumen tersebut adalah delegasi perwakilan dari PW-IASS (Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Santri Sidogiri) dan anggota LMF (Lajnah Murajaah Fiqhiyah), Selasa (17/08) yang bertempat di Gedung 1455, Sungi Suko, Sungi Wetan, Kraton, Pasuruan.
Ust. Saiful Furqan, Ketua Sie. Daurah & BMW, menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara ini agar semakin eratnya ikatan silaturrahmi antar alumni PPS. “Kami buka acara ini dengan harapan semoga berjalan dengan lancar tanpa ada aral melintang. Kami ucapkan selamat datang kepada segenap tamu undangan,” jelas pria asal Sampang dalam sambutannya.

Adu argumentasi dalam pemecahan masalah ini dimoderatori oleh Ust. Nahdlor Tsanai, Staf Pengajar MMU Aliyah. Hadir sebagai perumus K.H. Bahrul Widad, Sumenep dan Ust. Sholeh Romli selaku anggota LTS (Lajnah Tashih Sidogiri). Diundang sebagai musahhih K.H. Qoimuddin, K.H. Muhbbiul Aman Aly, dan K.H. Musyaffak Bisri selaku Staf Pengajar Senior MMU Aliyah.
Suasana sempat tegang dan adu argumen dengan pemaparan referensi yang padat. “Sangat bermanfaat. Acara-acara semacam ini harus terus disemarakkan, agar budaya musyawarah terus mengakar di masyarakat sebagaimana budaya ulama salaf kita dahulu,” ucap salah satu peserta yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Tema yang diangkat bersifat realitas yang ada di masyarakat. Dalam ranah dakwah panitia membahas hukum dakwah di tempat nyeleneh seperti lokalisasi, diskotik, dll. Di bidang akidah tradisi-tradisi orang kuno seperti tradisi berjalan di bawah keranda sebagai tanda pamitan tuntas terbahas. Kategori muamalah tidak ketinggalan juga dibahas dalam forum ini, fenomena baru PayLater yang merebak di masyarakat selesai dibahas.
Muhammad Faqih | Kabar Ikhtibar