Setelah berlibur seminggu lebih, santri kembali ke Pondok Pesantren Sidogiri pada Sabtu (24/11) kemarin. Sesuai dengan keputusan Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri No. 457/PPS.600/Iz/III.1440 tentang izin libur maulid tahun 1439-1440 H yang ditambah menjadi 8 hari. Menurut kabar yang beredar di kalangan para santri, keputusan tersebut menimbulkan spekulasi penghapusan libur maulid pada tahun berikutnya.
“Jujur! saya senang ketika mendengar kabar, libur maulid ini ditambah. Tapi saya nggak kerasan ketika tahu bahwa ditambah karena mau dihapus,” ujar Muktasim, santri asal Pamekasan yang berdomisili di Daerah J.
merupkan hal biasa di pondok pesantren sidogiri, jika pulangan atau kembalian bertepatan dengan hari jumat, maka hari libur dipotong hari jumat tersebut, hal ini bertujuan mengantisipasi santri yang beralamat jauh, karena berpotensi tidak melaksanakan salat jumat.
Spekulasi semacam ini sempat membuat santri hawatir libur benar-benar dihapus. Sementara itu, sebagaimana dilansir dari mading Maktabati edisi 14 dijelaskan, bahwa libur maulid pada tahun ini ditambah bukan karena ada perencanaan untuk menghapus libur maulid pada tahun berikutnya, melainkan ada usulan langsung dari Mas d. Nawawy Sadoellah untuk menambah satu hari libur maulid pada tahun ini.
“Belum tentu. (karena pada tahun ini) bertepatan dengan hari Jumat,” jawab Katib Majelis Keluarga tersebut, ketika ditanyakan mengenai penerapan keputusan tersebut pada tahun berikutnya.
===
Penulis: A. Mustaghfiri Soffan
Editor : N. Shalihin Damiri