BeritaUnggulan

Peran Penting Ilmu Fikih dalam Dinamika Kehidupan, Seminar Perpustakaan

Jumat (30/08) Perpustakaan Sidogiri menggelar acara Seminar Konsultan non-Reguler. Dengan tema “Pentingnya Mengetahui Dalil-Dalil Fiqhiyah”, pengurus Perpustakaan menghadirkan Habib Ahmad bin Nuh al-Haddad sebagai narasumber. Agenda persemester ini, ditempatkan di Gedung Perpustakaan Sidogiri Lt. Dasar, dihadiri oleh sekitar 400-an santri.

Sebelum acara dimulai, Wakil I Kep. Perpustakaan Sidogiri, Ust. Ja’far Shodiq memberikan sambutan atas nama pengurus. Beliau menyampaikan pentingnya mengerti dan memahami ilmu fikih secara utuh. “Dalam fase belajar ilmu agama, penting mengetahui ilmu fikih secara keseluruhan, tidak cukup hanya mengetaui dasar-dasarnya saja,” terang pria asal Pasuruan ini.

Tujuan mengulas tema fikih pada seminar kali ini, supaya santri mendapatkan tambahan ilmu baru dan mengetahui peran penting ilmu fikih dalam dinamika kehidupan. Memasuki acara inti, sebagai Pakar Ilmu Hadis dan Fikih, Habib Ahmad bin Nuh al-Haddad menegaskan urgensitas ilmu fikih dan tasawuf untuk dipelajari.

Habib Ahmad bin Nuh al-Haddad sebagai narasumber

“Ilmu yang mengajarkan kita tata cara beramal dzahir adalah ilmu fikih, sedangkan untuk tatacara amalan batin, adalah ilmu tasawuf. Dua ilmu ini, merupakan ilmu sangat penting agar kita benar dalam melakukan amal zahir dan batin,” terang Habib asal Pasuruan ini.

Di samping belajar ilmu fikih harus kita mengiringinya dengan belajar ilmu tasawuf. Ilmu tasawuf berguna untuk menyucikan hati dari semua perkara batil dan penyakit hati.

Di samping itu, penting untuk memperhatikan pengamalan pada ilmu yang dipelajari. Untuk mengetahui ilmu yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, tergantung bagaimana orang yang mengamalkannya. “Begitu juga ilmu fikih akan diketahui kemanfaatannya ketika diamalkan,” jelas Staf pengajar Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah asuhan Habib Taufiq bin Abd. Qodir Assegaf ini.

Pria yang juga alumni Darul Musthofa, Tarim ini menyarankan untuk mempelajari ilmu yang dasar terlebih dahulu untuk memasuki ilmu yang lebih mendalam pembahasannya. Jika ada ilmu yang butuh dihafalkan, segera hafalkan jangan menunda waktu. “Jika ada yang butuh dihafalkan, secepatnya hafalkan jangan menunggu hatam,” tegas Habib Ahmad.

Penulis: Waisan A. K.
Editor: Fahmi Aqwa

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *