
Salah satu proyek yang menghabiskan dana sekitar Rp 25.000.000,- adalah toilet khusus untuk buang air kecil yang berlokasi di bawah Daerah J. Berdirinya bangunan tersebut atas usulan sebagian kepala daerah ketika dilaksanakan rapat pleno pada tahun 1435 H. Alasannya, karena kekurangan toilet khusus buang air kecil di Pondok Pesantren Sidogiri, sehingga banyak santri terpaksa buang air kecil di sungai.
Setelah bangunan itu telah lama berdiri, bahkan sempat difungsikan untuk buang air kecil, ternyata terjadi kesalahan teknis. Keberadaan toilet tersebut tidak sesuai dengan keinginan pengurus, dengan alasan konstruksi bangunan tersebut kurang efisien. Ada yang mengatakan bahwa toilet tersebut sering disalahgunakan seperti untuk mencuci pakaian dan tempat melanggar peraturan.
Pada tahun ini, Kepala Pengadaan, Perawatan dan Perbaikan (P3S), Ust. Hanafi Basri berinisiatif untuk mengfungsikannya kembali sebagai water closed (WC) dengan alasan agar toilet tersebut tidak sia-sia serta dapat mengurangi antrean saat buang air besar.
Baca juga: Beberapa Proyek Pondok Pesantren Sidogiri
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya Kepala P3S ini masih menunggu kesepakatan dari Ketua IV, H Nurhasan Ghozi dan Pengurus Harian yang lain untuk merenovasi toilet tersebut. ”Kalau ada rekomendasi dari Ketua IV dan Pengurus Harian, akan kami laksanakan seketika itu pula,” tegas pria asal Pasuruan tersebut kepada reporter Maktabati, Rabu (28/11).
Baca juga: Launching Mushaf al-Miftah
Selain itu, beliau menegaskan bahwa dasar pembangunan toilet tersebut masih belum jelas. Saat P3S di bawah pimpinan Ust. Badrus Sholeh (Kepala Sihli saat ini) bangunan khusus buang air besar tersebut tidak relevan, sehingga mengakibatkan banyak hal yang tidak diharapkan terjadi seperti berbau tidak sedap, dan menjadi tempat melanggar.
Baca juga: Evaluasi; Sidogiri.Net Perlukah Perubahan?
Pada akhir perbincangan, beliau berharap semoga rencana untuk merenovasi toilet tersebut cepat terlaksana sehingga para santri dapat melakukan buang air besar di situ.”Untuk sementara waktu kami sarankan bagi santri agar tetap bersabar sampai toilet yang baru selesai dibangun,” pungkasnya.
Baca juga: Bahas Film The Santri, Ust. Nahdlor Tsana’i: Santri Tidak Seperti Itu!
________
Penulis: Lim*
Editor: Saeful Bahri bin Ripit