Berita

Beberapa Proyek Pondok Pesantren Sidogiri

Kamar mandi lima lantai sedang dalam proses pembangunan

Saat ini, terdapat banyak proyek pembangunan yang ada di Pondok Pesantren Sidogiri meliputi fasilitas kamar mandi, gedung MMU, dll. Dalam hal ini, pengurus berupaya untuk fokus dalam menyelesaikan proyek yang dinilai paling dibutuhkan terlebih dahulu, selebihnya akan tetap dilaksanakan secara bertahap.

Baca juga:Launching Mushaf al-Miftah

Gedung an-Nawawi yang terletak di samping gedung as-Suyuti hampir rampung

Dengan pembangunan Mabna al-Ghazali sejak lima tahun yang lalu, mengawali planing pembangunan fasilitas-fasilitas yang kini mulai dikerjakan atas inisiatif Ketua IV, Mas Nurhasan Ghozi. Pada mulanya, pembangunan yang  memakan biaya kurang lebih sebelas miliar Rupiah ini diperuntunkan untuk jeding baru, Mabna an-Nawawi, dan proyek lainnya berdasarkan hasil keputusan Pengurus Harian.

Baca juga: Evaluasi; Sidogiri.Net Perlukah Perubahan?

Untuk target penyelesaian jeding baru yang terletak di samping mabna al-Ghazali, ditargetkan rampung pada bulan Oktober mendatang, dikarenakan kebutuhan yang sangat mendesak dan juga telah memperkerjakan kuli bangunan yang memiliki kontrak kerja selama sepuluh bulan.

Baca juga:  Bahas Film The Santri, Ust. Nahdlor Tsana’i: Santri Tidak Seperti Itu!

Sedangkan proyek lainnya, seperti mabna an-Nawawi luput dari target yang ditentukan, yakni selesai dalam jangka waktu dua tahun, hal ini disebabkan oleh kendala biaya yang memang tidak dicairkan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan.

Meskipun demikian, pihak yang berwewenang, P3S tetap menunggu instruksi dari atasan. “Untuk hal itu kami masih menunggu konfirmasi dari Ketua Umum, meskipun sudah kami target sedemikian rupa, tapi kalau belum direstui oleh beliau kami tidak berani,” terang Ust. Hanafi Basri, kepala P3S, Selasa (12/12).

Jalan di gerbang masuk Balai Tamu Sidogiri yang telah direnovasi

Untuk gapura Balai Tamu yang terletak di samping perpustakaan telah selesai pada tanggal 23-Dzul Hijjah-1440 H. Gapura tersebut mulanya adalah bekas lahan parkir mobil milik kantor kopontren, lalu dijadikan lahan parkir sepeda motor dan gapura.

__________

Penulis: Dimas Aji Suhar Billah*

Editor: Saeful Bahri bin Ripit

*Redasi Mading Maktabati

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *