BeritaUnggulan

Seminar ACS: Ilmu Agama Tidak Layak Dipelajari Otodidak

Seminar ACS: Ilmu Agama Tidak Layak Dipelajari Secara Otodidak

Ilmu agama, terutama hukum-hukum syariat, tidak dapat dipelajari tanpa bimbingan seorang guru. Hal ini diungkapkan oleh K.H. Mohammad Ma’ruf Khozin dalam Seminar Akidah oleh Annajah Center Sidogiri (ACS) Malam Ahad (08/12). Seminar Akidah bertema “Matinya Kepakaran dalam Ilmu Agama” ini, digelar di Auditorium Kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri.

Sebelumnya, Direktur ACS, Ust. Achyat Ahmad, menjelaskan pemilihan tema seminar, “Kini, banyak konten kreator yang menyebarkan ilmu agama di media sosial, padahal mereka bukan ahlinya”. Ia berharap seminar ini dapat memotivasi anggota ACS untuk menjadi pakar dalam ilmu agama dan menyebarkan ilmu yang mereka pelajari dengan benar.

Baca Juga: Bincang Akidah ACS: Telisik Toleransi dalam Wacana Moderasi

Di hadapan seluruh anggota kajian ACS, K.H. Mohammad Ma’ruf Khozin sebagai narasumber mengungkapkan, ilmu agama harus dipelajari dengan bimbingan seorang guru agar dapat diamalkan dengan benar. “Pengamalan ilmu lebih sempurna dengan adanya koreksi dari guru yang mendampingi perjalanan belajar,” jelas penulis buku “Tahlilan Bid’ah Hasanah” ini.

Kiai Ma’ruf Khozin mengutip pendapat Imam al-Ghazali dalam kitab Mīzānul-‘Amal, yang menyatakan, “Imam al-Ghazali berdoa agar dijauhkan dari ulama setengah matang yang dapat membahayakan agama, sama seperti dokter setengah matang yang dapat membahayakan kehidupan.”

Baca Juga: Seminar ACS, Bahas Dinamika Perkembangan Pemikiran

Eks Ketua LBM NU Surabaya (2010-2015) ini, juga memotivasi peserta seminar untuk lebih giat dalam mengikuti kajian keilmuan. Ia menceritakan bahwa Kyai Subadar, Pasuruan pernah mengatakan bahwa 70 persen ilmunya berasal dari Bahtsul-Masail.

Penulis: A. Kholil
Editor: Nur Hudarrohman

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *