Bahtsul Masail

Wudhu Niat Thaharah

a. Deskripsi Masalah

Niat termasuk salah satu rukun dalam wudhu. Dalam fikih dijelaskan, wudhu yang kita lakukan harus diniati untuk menghilangkan hadas.

b. Pertanyaan

Mengapa wudhu dihukumi tidak sah bila hanya diniati thahârah (bersuci) tanpa disertai ’anil-hadats (dari hadas)?

c. Jawaban

Sebab lafal “thahârah” masih berkemungkinan (ihtimâl) pada maksud bersuci dari hadas dan bersuci dari najis, sehingga dibutuhkan kata-kata yang definitif.

d. Rujukan

فَإِنْ لَمْ يَقُلْ عَنِ الحَدَثِ لَمْ يَصِحَّ عّلى الصَّحِيْحَ، كَمَا فِيْ زَوَائِدِ الرَّوْضَةِ، وَعَلَّلَهُ فِيْ الْمَجْمُوْعِ بِأَنَّ الطَّهارَةَ قَدْ تَكُوْنُ عَنْ حَدَثٍ، وَقَدْ تَكُوْنُ عَنْ خَبَثٍ، فَاعْتُبِرَ التَمْيِيْزُ اهـ (مغني المحتاج, 1/48), وكذا فِيْ (نهاية المحتاج, 1/159).

Disadur dari buku: Santri Salaf Menjawab

untuk mendapatkannya, klik tombol di bawah ini

Pesan Buku

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *