Upramer (ujian praktek mengajar) yang terlaksana pada tahun kemarin (1439-1440 H) banyak menuai kritikan dari mayoritas guru Tsanawiyah maupun dari peserta upramer sendiri. Hal itu karena upramer dilaksanakan ketika Imni di depan mata sehingga para peserta kurang persiapan untuk menghadapi tugas tersebut. Oleh karena itupelaksaan upramer kurang maksimal, sehingga pimpinan madrasah memutuskan bahwa upramer akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan Imda II agar tidak mengganggu pelaksanaan Imni (6/2).
Isu-isu yang telah menyebar di kalangan murid kelas III Tsanawiyah terkait upramer, yang akan dilaksanakan sebelum libur Maulid merupakan hal yang bersifat spekulatif dan masih belum menemukan titik terang. Kendala waktu adalah menjadi alasan pokok mengapa upramer kali ini tidak diletakkan pada waktu-waktu menjelang Imni. “Untuk tahun kemarin, upramer dilaksanakan ketika jam musyawarah hasilnya tidak begitu maksimal, karena tidak diawasi oleh wali kelas sehingga kondisi kelas tidak stabil,” terang Ust. Musthofa, TU Tsanawiyah.
Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika pelaksanaan upramer, pimpinan madrasah berencana akan meletakkan pelaksanaan tersebut di tingkat Ibtidaiyah agar kegiatan tersebut berjalan kondusif sesuai harapan pimpinan madrasah. “Untuk ini (upramer di Ibtidaiyah) kami masih menunggu kesepakatan pimpinan Madrasah Ibtidaiyah. Kalau beliau bersedia maka kami akan laksanakan di tingkat Ibtidaiyah sesuai harapan dari KM Tsanawiyah,” tambahnya.
Upramer menjadi kewajiban bagi murid kelas III Tsanawiyah dengan kriteria penilaian mencakup pada penguasaan kelas, materi, akhlak, penyesuaian metode, aksi, koaksi, dan tranaksi. “Meskipun mereka nanti tidak ditugaskan, mereka sudah pernah merasakan praktek mengajar ketika masih di bangku Tsanawiyah,” pungkas beliau saat kami temui di Kantor MMU Tsanawiyah siang kemarin (6/2).
[Dim/MKT]
Editor : Saeful Bahri Bin Ripit