BeritaUnggulan

Ust. Moh. Yasir Zuhri: Bukan Lagi Soal Tulisan, Tapi Bobot Kajian

Ust. Moh. Yasir Zuhri: Bukan Lagi Soal Tulisan, Tapi Bobot Kajian

Jumat (07/04), Badan Pers Pesantren (BPP) sukses laksanakan Kelas Menulis Lanjutan di ruang Auditorium Sekretariat Lt. II. Seluruh redaksi media Pondok Pesantren Sidogiri diundang dalam acara tersebut.

Gamblang: Narasuber sedang memberi  penerangan secara detail
Gamblang: Narasuber sedang memberi penerangan secara detail

Tema berjudul “Kiat Menggali Referensi di Era Digital”dipilih guna meningkatkan kepekaan serta kecakapan jurnalis dalam memilah rujukan-rujukan yang akan dikutip sebagai referensi, terutama yang bersumber dari laman web.

Seterusnya, Ust. Moh. Yasir Zuhri, narasumber yang berjabat sebagai Editor Sidogiri Media, menyebutkan beberapa kasus yang sering terjadi pada karya tulis;

  1. Tidak memiliki referensi (tidak ilmiah)
  2. Tidak mencantumkan referensi, bahkan plagiat
  3. Mencantumkan sumber data yang tidak terverifikasikan atau bermasalah
  4. Salah dalam sitasi atau mengutip rujukan
  5. Tidak bisa memilih sumber data yang baik dan sesuai

Beliau juga menjelaskan betapa pentingnya sitasi dalam sebuah tulisan. Di antaranya;

  1. Termasuk isnad yang penting dalam agama.
  2. Tanggung jawab ilmiah.
  3. Menghindari plagiarisme.
  4. Memberikan gambaran bobot tulisan.
  5. Pembaca bisa melakukan penelusuran lebih lanjut.

Staf pengajar MMU Aliyah kelahiran Sumenep tersebut juga menjelaskan tips memilih referensi pustaka, “Dahulukan referensi primer, baru referensi sekunder, lalu referensi tersier. Kemudian, pilih sumber-sumber otoritatif sesuai bidang kajian. Terakhir, gunakan sumber-sumber yang terverifikasi.”

Penulis: M. Nabil bin Syamsi

Editor: Moh Kanzul Hikam

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *