ArtikelUnggulan

Ngaji Hati Bersama Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud

Malam Sabtu (31/10) Pengurus Perpustakaan Sidogiri menggelar acara seminar Konsultan Non-Reguler bertemakan “Menata Hati di Era Globalisasi”. Acara bertempat di Perpustakaan Sidogiri. Sebelum acara dimulai, terdapat pembagian hadiah pemustaka terbaik.

Hadir sebagai narasumber, Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud. Di awal seminarnya, beliau menuturkan bahwa tema ini sangat baik, “Tema pada kali ini memang sangat istimewa dan sangat perlu dikaji,” tutur beliau.

Beliau memaparkan, banyak orang yang sangat mudah berbicara hati padahal hati itu memiliki makna yang dalam, “Di dalam hati itu memiliki suatu yang sangat aneh dan ajaib, makanya syarat mencari ilmu salah satunya hati harus bersih. Ketika hati sudah bersih ilmu akan datang sendiri, karena ilmu itu butuh tempat,” kata beliau.

Beliau juga menjelaskan tentang pembagian hati. Hati itu ada lima macam; Pertama, hati yang seperti berlian yang belum dibentuk, yaitu hatinya anak kecil. Kedua, ada hati yang tidak jelas disebabkan kotor dengan maksiat. Ketiga, hati yang tidak terarah dikarenakan salah niat. Keempat, hati yang terhijab. Dihijab dari kebaikan, dari Allah dan Rasulullah. Hijab ini merupakan paling pedihnya azab. Penyebab adanya hijab di antaranya adalah nafsu. Kelima, hati yang tidak punya tujuan sehingga menyebabkan hati tidak berfungsi dengan baik.

Setelah itu, Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud memberi tips menata hati, “Ada empat perkara supaya hati bisa bagus,” kata beliau. Pertama, sering duduk dengan orang-orang saleh. “Seseorang yang berhubungan dengan orang saleh, hidupnya akan aman, tenang dan dia akan mempunyai kedudukan yang tidak akan bisa ditembus oleh orang ahli ibadah pada zamannya,” tegas beliau, mengutip dari Habib Abdul Qodir bin Ahmad as-Segaf.

Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud
Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud

Kedua, hati-hati dengan perempuan jika masih belum waktunya. Beliau berpesan tidak perlu susah mencari perempuan, yang penting kita punya ilmu, perempuan akan datang sendiri. Sedangkan ilmu bisa didapat salah satunya dengan bersihnya hati. Ketiga, menjauh dari orang yang tidak baik. “Ada sebuah pepatah mengatakan, barang siapa yang dekat dengan orang tidak baik, maka akan dinilai tidak baik meskipun dia orang baik, begitu pun sebaliknya,” terang Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud. Beliau melanjutkan, “Habib Abdullah bin Husain berkata, jika kita sering melihat orang ahli maksiat atau sering melihat kemaksiatan, maka akan hilang sebuah sifat kebencian pada maksiat dalam diri, karena terlalu sering melihat kejelekan dan kemaksiatan.”

Di akhir penyampaiannya, beliau berpesan kepada para santri yang hadir agar memperbanyak zikir siang dan malam. Acara diakhiri dengan kuis berhadiah dari Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud seputar isi ceramah dari beliau. Hadiahnya pun beragam di antaranya surban dan jubah beliau.

Penulis: Muhammad Noval

Editor: Moh. Kanzul Hikam

Shares:
Show Comments (3)

3 Comments

  • MOKH Toha
    MOKH Toha
    5 Januari 2022 at 7:22 pm

    Ada niat di dalam hati untuk mondok, supaya menjadi orang baik, orang baik ini saya kutip dari mendengarkan tausiah dr acara pengajian umum beliau terkenal julukan kyai kera sakti.
    Tetapi saya sudah punya istri
    Kira2 apakah masih bisa untuk mondok?

    Reply
  • achbashor
    achbashor
    30 Oktober 2023 at 6:38 am

    Copas boleh kah min? buat konten di media sosial kami

    Reply
    • Dotnet Editor
      Dotnet Editor
      4 November 2023 at 3:13 pm

      Boleh, asal menyantumkan sumber sidogiri.net

      Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *