Malam Kamis (01/11), bumi Sidogiri kembali dipenuhi lautan manusia. Tak terasa sudah satu tahun Kiai Nawawi meninggalkan kita, seakan baru kemarin kiai masih bersama santri. Bumi barakah Sidogiri terlihat terang benderang pada acara haul dua guru besar Sidogiri, K.H. Ahmad Nawawi bin Abd Djalil dan K.H. Abd Djalil bin Fadhil. Berbagai perasaan bercampur baur di atas tanah barakah, bumi yang telah melahirkan banyak tokoh di berbagai pelosok nusantara. Rasa haru, rindu, dan sedih bercampur dalam acara ini. Lantunan Diba dan tahlil para jamaah naik ke angkasa raya, penanda mereka tengah menghayati syair, dzikir dan ayat-ayat suci.
Panitia haul terlihat sibuk berjaga di pos masing-masing. Sebagian ada yang sibuk membagikan konsumsi, sebagian juga menyambut tamu dan mengatur keluar-masuk kendaraan. Personel Ketertiban dan Keamanan (Tibkam) pun juga turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban acara.
Para tamu dan partisipan datang dari berbagai penjuru seperti ombak yang terus melabrak. Mereka datang penuh harap, ingin diakui santri dan mendapatkan barakah guru. Mereka rela jauh-jauh ke Sidogiri meninggalkan keluarga, pekerjaan, dan rutinitas lainnya untuk Sidogiri dan guru tercinta.
Sebagian hadirin menangis sesenggukan, mereka merindukan sosok pembimbing yang telah berpulang. Mereka semua yang datang berharap bisa berkumpul lagi dengan KHA. Nawawi suatu saat nanti, bersama di surga Sang Kuasa.
Para partisipan ditempatkan di Masjid, sedang para santri di daerah mereka masing-masing. Alumni dan simpatisan yang berhalangan hadir bisa tetap mengikuti haul ini secara live di kanal Youtube Pondok Pesantren Sidogiri.
Video dan foto K.H. Ahmad Nawawi bertebaran sejak sehari sebelum acara haul, terlebih di WhatsApp dan laman media sosial yang lain. Mas Dwy Nawawy juga memposting dengan menampilkan foto K.H. Ahmad Nawawi, Malam ini adalah malam satu tahun kepergianmu. Kami rindu… ujar beliau di akun Facebooknya DWYSA.
Penulis: Iwanulkhoir
Editor: Nur Hudarrohman