Inovasi Panitia Milenial Hadirkan Narasumber Milenial
Realisasi event untuk pengumuman pemenang sayembara logo atau launching logo Milad yang dikemas dalam bentuk talkshow merupakan inovasi baru dari Panitia Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-283 dan Ikhtibar Madrasah Miftahul Ulum ke-84. Setelah menunggu lama, akhirnya malam Jumat ini (06/02), melalui serangkaian obrolan tentang Milad, kita akan tahu siapa pemenang sayembara logo dan seperti apa logo Milad Sidogiri ke 283 ini. Selamat membaca!
Laporan : Musyafal Habib
Acara ini menghadirkan Ust. Albilaluddin al-Banjari, Staf Sekretaris I PPS. Beliau bisa kita kenali suaranya di radio IASS 1455. Kali ini, beliau bertindak sebagai pembawa acara Launching Milad 283. Sebagai narasumber ada Ust. Alil Wafa (Pimred Sidogiri Media), Ust. Rifki al-Mahmudy (Ketua Panitia Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-283 dan Ikhtibar Madrasah Miftahul Ulum ke-84 ) dan Ust. Abd. Qadir Ghufron (Kepala MMU Aliyah).
Berlokasi di halaman utara Mabna al-Ghazali, acara ini hadirkan suasana baru di serangkaian acara Milad 283. Walaupun merupakan event baru, acara ini terbilang sukses menarik perhatian santri Sidogiri, khususnya bagi para pengirim sayembara logo. Ratusan santri terlihat memadati halaman al-Ghazali hingga lantai III.
Baca juga : Pelantikan Redaksional Kabar Ikhtibar Milad ke-283
Namun, kesuksesan tidak terlepas dari pelajaran yang diambil dari para pendahulunya. Untuk itu, panitia acara hadirkan Ust. Alil Wafa, selaku eks. Wakil Ketua Panitia Inti Milad 282. Beliau menceritakan bagaimana dan seperti apa kesuksesan Milad 282 tahun lalu. Mulai dari logo yang menurut beliau paling keren, kemudian dengan kebanggaan akan sambutannya dalam acara Milad 282 yang ternyata pencapaiannya mencapai 17.000 viewer.
“Jangan salah paham dulu, bukan saya membanggakan diri, tapi ini adalah bentuk upaya memanas-manasi panitia milad tahun ini agar bisa membuat acara yang lebih cetaran”, jelas beliau, yang kini masih menjabat Pimred Sidogiri Media dan terkenal sebagai sosok milenial santri Sidogiri.
Tanggapan Balik Panitia Milad 283
Untuk menanggapi pernyataan dari panitia Milad 282, Ust. Rifki al-Mahmudy selaku Ketua Panitia Inti Milad 283 memberikan beberapa pencapaian Milad 283 yang lebih dari pendahulunya.
“Milad 283 ada 3 pencapaian, pertama, kami telah berhasil membuat penasaran manusia sejagat, karena banyak yang bertanya tentang logo milad tahun ini seperti apa, dan kedua kami telah mengadakan lounching logo, dimana acara ini merupakan pertama kalinya sehingga harapan kami ini bisa dikenang sebagai moment yang tak terlupakan, dan ketiga, dalam masalah logo kami bertanya apakah milad 283 yang lambat ataukah milad sebelumnya yang terlalu tergesa-gesa”, kata Beliau yang masih aktif sebagai Kepala Madrasah Tarbiyah Idadiyah dan disambut tepuk tangan hadirin bahkan ust. Alil mengakui bahwa ia kalah 1-0.
Baca juga: Milad Sidogiri 282; Hadiah Umrah di Malam Terakhir
Akhirnya terjadilah perbandingan seru antara panitia Milad 282 dan 283, maka untuk menengahi, panitia hadirkan Ust. Abd. Qadir Ghufron selaku pemerhati perayaan Milad di Sidogiri. Beliau sangat mengapresiasi acara Lounching Logo Milad 283 ini. Menurut beliau, perhelatan besar sukses dengan ekspos dan prestasi serta ekonomi. Bahkan beliau sampaikan bahwa Indonesia akan memimpin di tahun 2040 dengan generasi Milenialnya.
“Inovasi yang luar biasa, ini suatu gebrakan fenomenal, 283 lompatannya sudah jauh kedepan” ungkap ust. Alil Wafa menegaskan penuturan Ust. Abd. Qadir Ghufron.
Pemenang Logo Tawasuli Masyayikh Sidogiri
Tibalah pada acara yang dinanti, pengumuman dan lounching logo Milad 283. Semua hadirin menunggu dengan gelisah, siapakah pemenang dan seperti apakah logonya. Dan jatuhlah pemenang logo pada santri asal Bangkalan berdomisilidi daerah B, atas nama Hasani, dengan logo membentuk lampu bohlam. Ketika ditanyakan ide dari terciptanya logo ini, ia malah bercerita bagaimana logo itu tercipta dari pemikirannya ketika sedang belajar untuk IMDA II. Dari sana, ia tirakati logo yang telah jadi, ke pesarean Masyayikh Sidogiri, bertawasul ke Kiyai Kholil dan Kiyai Sa’dullah. Dan itu ia lakukan ketika malam jumat, tidak lupa ia juga membaca shalawat kepada nabi.