Menyambut hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad, Pondok Pesantren Sidogiri menggelar acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad. Acara ini diamanahkan kepada Konsulat Sumenep dan Surabaya dan bertempat di lapangan Pondok Pesantren Sidogiri, malam Jumat, (29/09).

Habib Ubaidillah bin Idrus al-Habsyi dari Surabaya dan K.H. Qoimuddin, Anggota Dewan Pakar Annajah Center Sidogiri hadir memberikan mauizhah hasanah. Turut hadir Syekh Mohamed Abouelmagd Baghat Abdelmonem, Guru Tugas dari Mesir, segenap pengurus harian Pondok Pesantren Sidogiri dan semua santri.
Syekh Mohamed Abouelmagd Baghat Abdelmonem menjelaskan bahwa tujuan perayaan maulid Nabi untuk mengingatkan kita tentang akhlak mulia Nabi yang harus kita tiru dalam kehidupan sehari-hari.
“Tujuan utama dari maulid Nabi ini adalah bagaimana kita bisa meniru akhlak dan tata krama Rasulullah dalam ber-muasyarah dan bermuamalah dengan masyarakat,” kata Syekh dalam sambutannya yang diterjemahkan oleh Ust. Mahbub Shonhaji, kepala Lembaga Pengembangan Bahasa Arab dan Asing (LPBAA).
Beliau juga menyampaikan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak, “Kelak orang yang paling dekat denganku adalah orang yang paling baik akhlaknya,” sebagaimana dikatakan dalam hadis.
Ketua II Pondok Pesantren Sidogiri, Ust.Saifulloh Muhyiddin juga menyampaikan tujuan melaksanakan maulid ini untuk meningkatkan akhlak kita supaya tergolong sebagai orang yang dekat dengan baginda Nabi.
“Acara ini untuk meningkatkan akhlak al-karimah seperti yang dicontohkan Nabi, karena segala keberhasilan, bahkan puncak dari keberhasilan, yaitu bisa dekat dengan Baginda Nabi Muhammad.
Beliau juga menyampaikan keputusan-keputusan pengurus, di antaranya penghapusan pulang libur 1444 H, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan maulid, dan kunjungan wali santri ke Pondok Pesantren Sidogiri pada bulan maulid.
“Pada tahun 1444 H pulang libur maulid ditiadakan, diganti dengan libur kegiatan selama tiga hari. Selama proses libur, wali santri boleh mengirim putranya dengan batas waktu yang sudah ditentukan.”
Selanjutnya, penceramah pertama Habib Ubaidillah bin Idrus al-Habsyi menyampaikan peringatan maulid ini untuk mengingatkan kita tentang akhlak al-karimah yang diajarkan nabi.
“Peringatan maulid nabi ini kita jadikan momen untuk kembali introspeksi diri, apakah kita sudah melaksanakan tuntunan nabi, akhlak al-karimah yang dicontohkan beliau, memperbanyak shalawat dan salam pada Baginda Nabi,” kata Habib dalam ceramahnya.
Habib juga menceritakan tentang kelahiran Baginda Nabi Muhammad dan mukjizat-mukjizat yang terjadi saat kelahirannya, di antaranya kota Makkah dijaga oleh ribuan malaikat sehingga Iblis tidak bisa masuk untuk merusak hari kemuliaan tersebut. Nabi dilahirkan dalam keadaan suci, terpancarnya sinar terang dari tubuh Nabi sampai menerangi kota tersebut.
Pada tengah-tengah acara ada penyerahan cendera mata kepada Habib Ubaidillah bin Idrus al-Habsyi yang diberikan oleh Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri, H.A. Saifulloh Naji.
Sementara, narasumber kedua K.H. Qoimuddin juga menyampaikan dan mewanti-wanti untuk meningkatkan rasa cinta pada Baginda Nabi dengan mempelajari sejarah dan akhlak Nabi, mencintai keturunan Nabi, dan mempelajari Al-Qur’an.

“Ada beberapa cara menumbuhkan rasa cinta pada Baginda Nabi, di antaranya memperbanyak membaca sirah Nabi. Dengan ini kita bisa mengetahui tentang kehidupan beliau, juga menjaga dan mencintai habaib serta memperbanyak dan mempelajari Al-Qur’an,” pesannya.
Acara ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H. Zain Mannan Amin.
Penulis: Muhammad Noval
Editor: Nur Hudarrohman