Dengan semakin banyaknya santri baru, pengurus menganggap perlu untuk menambah kapasitas kamar mandi di Daerah khusus santri tingkat Idadiyah. Santri I’dadiyah merupakan santri baru, yang masuk pada tahun ajaran 1444-1445 H.
Untuk menunjang kenyamanan bagi santri usia belasan tahun ini, sejak tahun lalu, pengurus membangun dua kamar mandi, di daerah asrama mereka. Satu kamar mandi di Daerah R dan S, serta di Daerah L. Untuk kamar mandi daerah L, membangun ulang yang telah ada sebelumnya.
Mulai bulan Dzul Qa’dah ini, jeding yang terletak di antara Daerah R dan S sudah bisa digunakan. Sementara jeding yang terletak di samping daerah L masih dalam tahap penyelesaian. Diperkirakan, jeding Daerah L ini bakal rampung serta bisa digunakan pada akhir bulan Dzul Qa’dah ini.
Ustaz Sakaruddin, Ketua P3S (Pengadaan, Perbaikan, dan Perawatan Sarana), yang ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek ini menjelaskan, “Untuk anggaran perenovasian jeding di samping Daerah L menelan dana sekitar 600 Juta Rupiah. Adapun pembangunan kamar mandi yang terletak di antara daerah R dan S menelan dana kurang lebih sekitar semiliar Rupiah.”
Adapun perenovasian kamar mandi Daerah L yang menyulap jumlah kamar mandi yang asalnya hanya ada empat, kini menjadi 36 kamar mandi dengan tiga lantai. Sementara jeding baru yang terletak di antara Daerah R dan S berjumlah total 48 dengan rincian 13 kamar mandi dan tiga WC pada tiap lantainya.
Penulis: Muhit Rofiqiy
Editor: Muhammad Ilyas
[…] Pengurus Tambah Kamar Mandi di Daerah Idadiyah […]