BeritaUnggulan

Tantangan dalam Membumikan Aswaja di Nusantara

Seminar pembukaan kegiatan program kaderisasi Annajah Center Sidogiri (ACS)

Malam Jum’at (10/05) Annajah Center Sidogiri (ACS) menyelenggarakan seminar ilmiah dengan tema “Menjawab Tantangan Membumikan Aswaja di Nusantara”. Bertempat di Auditorium Lt. II Kantor Sekretariat, pengurus ACS mendatangkan Ust. A. Dairobi Naji untuk mengulas tema ini.

Acara ini dimulai dengan pelantikan beberapa bawahan Wakil Direktur II dan III, meliputi Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan), Kaifa (Divisi yang bergerak pada kajian persoalan akidah kemasyarakatan), dan awak media instansi ACS, berupa majalah dinding (mading), buletin, website dan sosial media. Pembacaan SK pelantikan dilakukan oleh Wk. Direktur II ACS, Ust. M. Khoiron Abdulloh.

Sambutan: Direktur ACS, Ust. Achyat Achmad memberikan sambutan dan pelantikan.

Acara disusul dengan sambutan sekaligus pelantikan yang dilakukan oleh Direktur ACS, Ust. Achyat Achmad. Dalam hal ini, Direktur ACS sangat berharap agar para anggota dapat mengkaji dan belajar dalam naungan ACS dengan gembira dan tanpa tekanan. “Dengan belajar seperti itu, kesempatan kalian untuk mendapatkan ilmu yang awet dan bermanfaat semakin terbuka lebar,” terang staf pengajar MMU Aliyah ini pada sambutannya.

Selepas pembacaan SK dan sambutan Direktur ACS, acara seminar ilmiah pun dimulai. Ustadz A. Dairobi Naji, yang juga merupakan salah satu Dewan Pakar Annajah Center Sidogiri, menjelaskan bahwa jika kita melihat lebih lanjut, bentuk amaliyah mayoritas muslim di Indonesia sama persis dengan Hadramaut, Yaman. “Seperti bagaimana cara mereka beribadah, zikir, wirid, juga cara kita berguru dan belajar. Bahkan dari segi mazhab yang kita anut pun sama seperti mereka,” paparnya.

Dewan Pakar: Ust. Dairobi merupakan salah satu anggota Dewan Pakar ACS.

Lebih lanjut, salah satu Dewan Pakar ACS ini kemudian menguraikan perjuangan Wali Songo dalam menyebarkan ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) di bumi nusantara. Beliau menjelaskan betapa kreatifnya para ulama kita, dalam menanamkan pendidikan semi kultural. “Terbukti, orang-orang zaman dulu banyak yang hafal sifat-sifat wajib dan jaiz Allah tanpa berusaha untuk menghapalnya karena mereka selalu membaca itu pada tiap selesai adzan,” terang Ust. Dairobi.

Beliau juga memaparkan banyak fakta-fakta urgensitas pendidikan sebagai lahan dakwah. Selain itu, pria yang kini berdomisili di Jember ini juga menjelaskan pentingnya berpolitik dalam berdakwah. Acara ini juga menandai dimulainya kegiatan kaderisasi Annajah Center Sidogiri (ACS) tahun ajaran 1445-1446 H.

Penulis: A. Kholil
Editor: Fahmi A.

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *