Sidogiri, 21 November 2024 — Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Asing (LPBAA) menggelar daurah ilmiah yang menghadirkan Habib Abdul Qadir bin Muhammad bin Ibrohim al-Qudaimi, malam Jumat (21/11). Acara ini, juga dihadiri oleh Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri, Ust. Saifullah Naji, Kepala Madrasah Aliyah, Mas Sholeh Abdul Haq, serta warga Daerah A, B, dan K, asrama khusus Arab dan Asing. Selain itu, hadir pula delegasi dari pesantren-pesantren lain, seperti Pondok Pesantren Besuk, Baitul Hikmah, PP. Terpadu Al-Yasini, dan Ma’had Riyadlus Sholihin.
Ach. Zarkasyi Abdillah, panitia acara, menjelaskan tujuan acara ini. “Kami awalnya mengenalkan Sidogiri melalui lomba, namun kini kami berinisiatif mengenalkan pesantren melalui kegiatan daurah ilmiah bersama pesantren lain,” ujar Zarkasyi ketika diwawancarai.
Acara dimulai dengan drama singkat, diikuti pemutaran video berdurasi dua menit yang menggambarkan suasana belajar bahasa Arab dan Asing. Kemudian, acara dilanjut dengan ceramah dari Habib Abdul Qadir yang menekankan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Media sosial memiliki peranan penting dalam menyebarkan informasi dengan cepat, tetapi kita harus memverifikasi kebenaran informasi tersebut sebelum menyebarluaskannya,” ujar Habib Qodir, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Futuh di Ib, Yaman.
Habib Qodir mengingatkan bahwa meskipun media sosial sangat berguna, tidak bisa mengesampingkan proses belajar langsung kepada guru. “Keberkahan belajar kepada guru dan melalui media sosial itu berbeda. Meskipun media sosial penting, jangan sampai kita mengabaikan guru, kitab, dan ulama dalam mencari ilmu,” lanjutnya.
Beliau menambahkan bahwa belajar langsung dari guru memberikan keutamaan tersendiri. “Jika belajar kepada guru, kita akan mendapatkan berkah secara langsung, dan kebenaran ilmu yang diajarkan lebih terjamin,” terangnya.
Habib Qodir juga menekankan empat poin penting bagi santri atau murid dalam menuntut ilmu; pertama, mencari guru yang benar-benar kompeten. Kedua, memiliki gairah yang kuat dalam mencari ilmu. Ketiga, memahami metode belajar yang tepat. Dan keempat, lingkungan yang mendukung proses pembelajaran. “Semua faktor ini sangat penting untuk mendapatkan ilmu yang mendalam dan berkah,” tegasnya.
Penulis: Waisan A. K.
Editor: Nur Hudarrohman