Pertandingan final Liga Santri Sidogiri 2025 yang digelar oleh Urusan Olahraga dan Seni (UOS) mempertemukan dua tim kuat, Daerah G melawan Daerah N, di lapangan utama Pondok Pesantren Sidogiri. Sejak peluit pertama dibunyikan, kedua kesebelasan langsung bermain agresif dan saling menekan. Dalam sepuluh menit pertama, jual beli serangan terjadi intens, dengan pertempuran sengit di lini tengah yang membuat tempo pertandingan terasa cepat dan keras.
Peluang emas pertama datang dari Abd. Muqsit, kapten Daerah G yang menunjukkan skill individu luar biasa. Ia menggiring bola dengan tenang, melewati dua pemain lawan dan membuka ruang tembak. Namun, penyelesaiannya masih belum mampu mengarah ke gawang. Tensi pertandingan meningkat ketika pada menit ke-8 terjadi pelanggaran di sisi kanan area pertahanan Daerah N. Posisi ini sangat strategis, sehingga menghadirkan peluang berbahaya melalui tendangan bebas.

Sebagai informasi, menurut laman resmi FIFA dalam dokumen Laws of the Game, pelanggaran yang terjadi di luar kotak penalti, seperti menjatuhkan lawan dengan tekel keras atau menarik dari belakang, akan menghasilkan tendangan bebas langsung (direct free kick). Jika pelanggaran serupa terjadi di dalam area kotak penalti sendiri, maka akan diganjar dengan tendangan penalti (penalty kick). Dalam kasus ini, karena pelanggaran dilakukan di luar kotak penalti, Daerah G hanya mendapatkan kesempatan dari tendangan bebas. Sayangnya, eksekusi tendangan bebas masih melebar ke sisi kanan gawang.
Beberapa menit berselang, Daerah G kembali mendapatkan peluang dari tendangan bebas. Sang kapten kembali maju sebagai eksekutor dan melepaskan sepakan langsung ke arah gawang. Bola sempat membentur pagar hidup, namun tetap melaju dan mengarah tepat ke sasaran. Sayangnya, kiper Daerah N dengan tenang mampu menangkap bola tersebut tanpa kesulitan berarti.
Baca juga: Epic Comeback! PSSD G Jinakkan PSSD Istimewa dan Amankan Tiket Semifinal
Tak lama setelah itu, peluang kembali tercipta dari situasi bola mati. Kali ini, bola diarahkan ke dalam kotak penalti dan disambut sundulan keras oleh Nurul Jadid, bek jangkung andalan Daerah G. Sundulannya mengarah langsung ke gawang, tetapi penjaga gawang Daerah N kembali menunjukkan refleks luar biasa dan berhasil mengamankan bola.
Daerah N tak tinggal diam. Mereka melancarkan serangan balik cepat. Pemain nomor punggung 7, Bahrul Ulum, yang menjadi andalan di lini depan, sempat menerobos hingga ke mulut gawang. Namun, laju larinya berhasil dihentikan oleh kiper Daerah G yang maju tepat waktu. Tim ini juga mendapatkan tendangan bebas dari luar kotak penalti yang diambil oleh sang kapten, Arif Rahman Tamimi, santri asal Pulau Bawean. Meski eksekusinya cukup baik, bola masih belum membuahkan hasil. Hingga peluit babak pertama dibunyikan, skor tetap imbang 0-0.

Selama jeda pertandingan, pengurus UOS turut memeriahkan suasana dengan mengadakan giveaway bagi para santri yang hadir menonton. Sebagai hiburan, adu penalti menjadi gim penentu, di mana para santri yang berhasil membobol gawang mendapatkan hadiah menarik dari panitia.
Memasuki babak kedua, cuaca terasa semakin terik, tetapi hal itu tidak mengurangi semangat para pemain maupun suporter. Permainan tetap berlangsung dalam tempo tinggi. Duel antar pemain di lapangan tengah tetap keras, dan kedua tim sama-sama mengandalkan counter attack untuk membangun serangan.
Salah satu peluang terbaik di babak kedua datang ketika gelandang Daerah N mampu mengatur ritme serangan dan memberikan umpan terobosan kepada winger yang langsung mengirim crossing matang kepada Bahrul. Striker andalan itu melepaskan tembakan keras ke arah gawang, sayangnya bola masih membentur rapatnya barisan pertahanan Daerah G.

Setelah turun minum, dominasi permainan mulai bergeser ke tangan Daerah N. Masuknya beberapa pemain pengganti membuat permainan mereka lebih hidup, sementara Daerah G tampak mulai kehilangan ritme dan beberapa kali kehilangan bola sebelum masuk ke area pertahanan lawan.
Menjelang akhir pertandingan, kiper Daerah N melakukan tendangan panjang yang melesat ke pertahanan Daerah G. Bola langsung diarahkan ke Bahrul yang kembali menjadi ancaman, tapi sayangnya, tembakan kerasnya masih melebar tipis ke sisi kanan gawang.
Baca Juga: Bermain Defensif, Daerah R Tahan Imbang Daerah T di Lanjutan Liga Santri
Waktu normal berakhir tanpa gol, membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti untuk menentukan pemenang. Dalam drama adu penalti ini, ketangkasan penjaga gawang menjadi faktor penentu. Beberapa eksekutor dari Daerah G gagal menaklukkan kiper lawan, sementara para penendang Daerah N tampil lebih tenang dan percaya diri. Hasil akhir dari adu penalti ini memastikan Daerah N keluar sebagai kampiun Liga Santri Sidogiri 2025.
Liga Santri Sidogiri sendiri merupakan turnamen tahunan yang diinisiasi oleh Urusan Olahraga dan Seni (UOS), lembaga yang dibentuk oleh Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri untuk menaungi kegiatan ekstrakurikuler olahraga dan kesenian. Turnamen ini bukan hanya menjadi ajang untuk unjuk kebolehan di atas lapangan, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah antarsantri dalam balutan semangat sportivitas dan kebersamaan.
Penulis: A. Kholil
Editor: Fahmi Aqwa












