Kuliah Syariah melakukan studi banding ke Lajnah Turats Ilmi (LTI) Syaichona Moh. Cholil pada Kamis–Jumat (25–26/09). Kunjungan dalam rangka memperkuat kapasitas tim serta menyelaraskan standar dalam proses tahqiq dan muqabalah kitab. Kegiatan ini disambut hangat oleh Ketua LTI, Ust. Muhammad Nur Alam, Lc., di Aula Gedung PP. Miftahurrosyidin, Batah Barat, Kwanyar, Bangkalan.
Rombongan yang terdiri dari jajaran pimpinan dan Tim Muqabalatul Kutub Kuliah Syariah ini bertujuan menggali pengalaman dan praktik terbaik dari LTI, yang dikenal unggul dalam melakukan tahqiq kitab berbagai karya ulama, khususnya Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.
Selama dua hari kunjungan, kegiatan berlangsung dalam tiga sesi utama. Sesi pertama pada Kamis malam membahas delapan langkah dasar dalam proses tahqiq. Keesokan harinya, sesi kedua, pada Jumat pagi difokuskan pada penguatan teori dan praktik langsung. Sesi ketiga, Jumat siang, diisi dengan observasi terhadap kitab-kitab hasil tahqiq. Seluruh rangkaian sesi dipandu langsung oleh Ust. Muhammad Nur Alam, Lc.
Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa tahqiq bukan sekadar proses koreksi teks, tetapi juga upaya menghidupkan makna sebagaimana yang diinginkan oleh pengarang. Beliau menyampaikan:
فالتَّحْقِيْقُ إقَامَةٌ وَإِضَاءَةٌ
“Tahqiq adalah proses menetapkan dan mencerahkan lafaz serta makna yang benar.”
Menurut Naib III Kuliah Syariah, Ust. M. Lutfi Maulana, studi banding ini bertujuan untuk mempelajari metode tahqiq dan muqabalah, termasuk kriteria kerja serta SDM yang layak dalam bidang ini.
LTI dipilih sebagai tujuan studi karena reputasinya yang tinggi dalam tahqiq kitab, ditunjang oleh kehadiran para pakar seperti Lora Ismail Ascholy, Lora Ismail al-Kholili, dan Ust. Muhammad Nur Alam, Lc.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk standar pentahqiqan yang lebih sistematis dan profesional di Pondok Pesantren Sidogiri.
Penulis: Imam Rohimi
Editor: Fahmi Aqwa
