Annajah Center Sidogiri (ACS) adakan seminar akidah perdana di semester I dengan tema “Ikhtilaf Asyairah-Maturidiyah; Landasan dan Konsekuensinya”. Hadir sebagai narasumber, Ketua LBM NU Jawa Timur, Gus Abdul Wahab Ahmad, Direktur ACS, Ust. Achyat Ahmad, dan segenap anggota ACS. Acara ini digelar di ruang Auditorium, Senin (10/01).
kunjungi website resmi Annajah Center Sidogiri https://annajahsidogiri.id/
Dalam sambutannya, Ust. Achyat Ahmad selaku Direktur ACS menuturkan bahwa diskusi ilmiah semacam ini merupakan bentuk program kegiatan ACS dan ini adalah seminar perdana di semester awal. Hal ini ditujukan agar intelektual kita dalam dunia teologi lebih tajam dan dalam.
“Untuk menjadi pakar dalam ilmu teologi, tidak cukup hanya dalam empat semester, perlu pendalaman yang lebih intens lagi. Dan, garis besar diadakannya seminar ilmiah ini adalah sebagai sumber referensi baru dari orang yang ahli dalam bidangnya,” tegas pria yang aktif sebagai staf pengajar MMU Aliyah ini.
Gus Abdul Wahab Ahmad memaparkan letak vital perbedaan dalam kubu Asyariah dan Maturidiyah. Sebelum menyampaikan materi inti, beliau membuka pembicaraannya dengan berpendapat bahwa tema yang diusung sangat ekstrim.
Beliau menuturkan, kedua tokoh ini semasa, tetapi tak pernah bertemu. Ajarannya secara umum sama dan berasal dari muara yang sama. Namun, ada sedikit perbedaan dalam ranah tertentu.
Perbedaan dalam akidah terbagi dua: ushul dan furu’. Dari dua klasifikasi tersebut terbagi lagi menjadi substansi dan redaksional. Kalau ranah substansi yang ushuli (bersifat prinsip) tidak terjadi dalam kedua belah pihak, karena hal tersebut menjurus pada kekafiran.
Ada banyak hal yang melatarbelakangi perbedaan antara kedua tokoh ini, di antaranya: berbeda dalam mendefinisikan sesuatu, berbeda sudut pandang, berbeda dalam hal klasifikasi ilmiah, berbeda dalam meredaksikan dan terjadi kesalahpahaman,” tegas pria kelahiran kota Jember ini.
Sebelum pemberian cindera mata, ada sesi tanya jawab mengenai materi yang dipaparkan narasumber dan kemudian moderator menutup dengan doa.
Penulis: M. Fakih
Editor: Nur Hudarrohman